DPRD DIY minta Kurikulum SMK sesuai dengan dunia industri di DIY

id DPRD DIY

DPRD DIY minta Kurikulum SMK sesuai dengan dunia industri di DIY

Komisi D DPRD DIY mengadakan rapat kerja bersama Bappeda DIY dalam rangka pembahasan Rancangan Awal RPJMD Tahun 2022-2027 pada Selasa (13/12). (ANTARA/HO/DPRD DIY)

Yogyakarta (ANTARA) - Komisi D DPRD DIY mengadakan rapat kerja bersama Bappeda DIY dalam rangka pembahasan Rancangan Awal RPJMD Tahun 2022-2027 pada Selasa (13/12). 

Rapat kerja yang berlangsung di Ruang Komisi D DPRD DIY dipimpin secara langsung oleh Koeswanto selaku Ketua Komisi D dengan didampingi oleh Wakil Ketua Komisi D Umaruddin Masdar dan Sekretaris Komisi D Imam Taufik.

Danang Setiadi, Kepala Bidang Perencanaan Bappeda DIY dalam rapat kerja  menjelaskan bahwa permasalahan di DIY mencakup kemiskinan, ketimpangan pendapatan, ketimpangan wilayah, dan peningkatan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta potensi bencana. 

Target program pemda dalam RPJMD Tahun 2022-2027 menyasar turunnya tingkat kemiskinan, penghidupan ekonomi yang layak, dan kualitas SDM Yogyakarta yang dapat diandalkan.

Visi RPJMD 2022-2027 yakni terwujudnya Pancamulia masyarakat DIY melalui reformasi kelurahan, pemberdayaan kawasan selatan, serta pengembangan budaya inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi.

Pada rapat kerja ini, Komisi D DPRD DIY menyoroti kualitas SDM di DIY. Salah satu yang dibahas yakni peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di DIY.

Rendahnya kualitas SDM dinilai akan menyulitkan masyarakat dalam memperoleh pekerjaan. Hal tersebut akan berdampak meningkatnya angka pengangguran maupun kemiskinan. 

Realitanya memang di setiap tahun masih banyak dari lulusan SMK yang belum dapat terserap di dunia kerja. Berkaitan dengan problematika tersebut, Koeswanto menyampaikan harapannya terkait reformasi pendidikan khususnya bagi SMK.

“Harapan kami kurikulum di SMK itu harus sesuai dengan dunia industri di DIY. Sehingga setelah lulus (para siswa) dari SMK mempunyai keahlian yang dibutuhkan oleh dunia industri,” ungkap Koeswanto.

Sehingga reformasi pendidikan melalui pengembangan kurikulum tidak sebatas peningkatan kualitas pendidikan, akan tetapi mampu mewujudkan lulusan SMK yang berkompeten, berdaya saing, dan mempunyai keahlian yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.  

Sementara Stevanus C. Handoko menyampaikan harapannya agar terdapat anggaran khusus untuk dialokasikan guna membantu lulusan SMA di DIY agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

"Saya berharap ada program yang bisa menyinergikan atau berkomunikasi dengan jenjang yang lebih tinggi dan bagi anak SMA mendapatkan stimulus-stimulus dari Pemda DIY supaya bisa kuliah," kata R. Stevanus.

Ia juga berharap ada perancangan terkait upaya peningkatan pendidikan yang juga berdampak baik pada penurunan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan yang masih lekat terjadi di sekitar masyarakat.

“Saya berharap ada perancangan yang progresif terkait peningkatan pendidikan yang tujuannya untuk menuntaskan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan,” imbuhnya.

Melalui pendidikan yang berkualitas tentu akan mendorong peningkatan kualitas SDM dan terserapnya pada dunia kerja sehingga akan mengurangi berbagai permasalahan seperti pengangguran dan kemiskinan.

Melalui RPJMD Tahun 2022-2027 diharapkan terdapat program yang dirancangan sehingga dapat mengentaskan berbagai permasalahan di DIY.