Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peta bahaya gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, yang dipicu patahan Cugenang.
Dilansir dari pernyataan resmi BMKG yang diterima di Jakarta, Senin, peta tersebut terbagi atas tiga zona kerentanan gerakan tanah, yakni Zona Terlarang (merah), Zona Terbatas (oranye), dan Zona Bersyarat (kuning).
Zona Terlarang memiliki luas 2,63 km persegi yang meliputi empat kecamatan dan 12 desa, tersebar dari Kecamatan Cilaku, khususnya di sebagian wilayah Desa Rancagoong, Kecamatan Cianjur sebagian dari Desa Nagrak, Kecamatan Cugenang sebagian dari Desa Cibulakan, Benjot, Sarampad, Gasol, Mangunkarta, Cijedil, Nyalindung dan Cibeureum, Kecamatan Pacet sebagian dari Desa Ciputri dan Ciherang.
Zona Terlarang memiliki kriteria Zona dengan sempadan patahan aktif Cugenang 0--10 meter ke kanan dan ke kiri tegak lurus jurus patahan, yang merupakan zona kerentanan sangat tinggi akibat deformasi dan getaran gempa, dan/atau merupakan zona kerentanan tinggi gerakan tanah (longsor).
BMKG merekomendasikan agar Zona Terlarang harus dikosongkan dari keberadaan bangunan melalui program relokasi, dilarang pembangunan kembali, dan pembangunan baru untuk diprioritaskan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH), monumen atau kawasan lindung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG terbitkan peta bahaya gempa Cianjur dipicu patahan Cugenang
Berita Lainnya
Gempa dangkal magnitudo 2,7 guncang Cianjur berpusat di darat
Sabtu, 5 Oktober 2024 5:41 Wib
BPBD Sukabumi belum terima laporan adanya dampak gempa
Rabu, 2 Oktober 2024 16:12 Wib
BMKG memastikan distribusi peringatan tsunami kurang dari tiga menit
Rabu, 2 Oktober 2024 9:11 Wib
Pemkab Batang siapkan strategi mitigasi menghadapi gempa Megathrust
Jumat, 27 September 2024 15:20 Wib
Amcross-PMI mendorong mitigasi bencana gempa bumi melalui retrofitting
Jumat, 27 September 2024 1:17 Wib
BMKG: Indonesia tak terdampak gempa-tsunami Kepulauan Izu Jepang
Selasa, 24 September 2024 19:34 Wib
Ini penyebab gempa magnitudo 6,4 di Gorontalo
Selasa, 24 September 2024 15:15 Wib
Warga Gorontalo diminta cek bangunan usai gempa 6,4 magnitudo
Selasa, 24 September 2024 9:43 Wib