Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat melestarikan Petilasan Watu Luweng sebagai peninggalan bersejarah.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Agus Mantara di Gunungkidul, Jumat, juga berpesan kepada masyarakat untuk mendaftarkan Petilasan Watu Suweng ini ke Dinas Kebudayaan.
"Sebagai peninggalan sejarah, Petilasan Watu Suweng ini bisa didaftarkan dan didata ke Dinas Kebudayaan, nanti bisa koordinasi dengan bidang sejarah dan legenda atau di peninggalan," kata Agus.
Ia berharap masyarakat sadar untuk menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan leluhur sebagai bukti nyata sejarah yang dapat diceritakan kepada generasi penerus.
"Peninggalan sejarah harus kita lestarikan supaya generasi muda tidak kehilangan identitas," katanya.
Ketua Pokdarwis Pangruktihargo Purwodadi Bambang Sulur mengatakan salah satu petilasan di Gunungkidul adalah Petilasan Watu Suweng yang berada di Gunung Batur Desa Purwodadi Kecamatan Tepus.
Bentuk Watu Suweng menyerupai anting-anting, yang dulunya sebagai padasan atau tempat cuci tangan dan kaki untuk berwudhu Sunan Kalijaga.
Sebagai peninggalan yang perlu dijaga, Pokdarwis Pangruktihargo bersama dengan masyarakat sekitar setiap Jumat, Pari Kuning gotong royong kerja bakti membersihkan petilasan tersebut.
"Ada 63 anggota pokdarwis yang turut serta menjaga dan merawat peninggalan tersebut," katanya.
Dia mengatakan banyaknya keanekaragaman di Gunungkidul selain wisata pantainya, Gunungkidul juga menyimpan banyak objek sejarah dan tempat-tempat peninggalan leluhur di masa lalu.
"Agar tidak tergerus zaman, kita mesti turut andil dalam menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan tersebut yang ke depan menjadi sebuah bukti dan cerita kepada anak cucu," katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto berkesempatan untuk turut melakukan jamasan atau membersihkan Petilasan Watu Suweng, dan kegiatan dilanjutkan dengan prosesi doa bersama.
"Saya mewakili pemerintah daerah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Purwodadi yang masih merawat peninggalan sejarah ini," kata Heri.
Berita Lainnya
Sleman gelar lomba cipta tari peringati Hari Tari Internasional
Sabtu, 27 April 2024 18:11 Wib
Bupati Sleman tegaskan pembangunan pertanian menjadi prioritas utama
Rabu, 24 April 2024 15:29 Wib
Bantul mulai sosialisasikan padat karya anggaran BKK bagi kelompok pekerja
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
Bantul mendaftarkan pekerja padat karya pada BPJS Ketenagakerjaan
Senin, 22 April 2024 19:32 Wib
Pemkab Bantul menggelontorkan dana BKK Rp32 miliar untuk padat karya 2024
Jumat, 19 April 2024 16:17 Wib
Dispar Bantul ubah tarif retribusi masuk wisata pantai selatan mulai Mei 2024
Kamis, 18 April 2024 13:35 Wib
Ditangkap, pengendara arogan berpelat dinas TNI palsu
Rabu, 17 April 2024 9:30 Wib
Dinas Pariwisata Bantul unggulkan objek wisata pantai selatan pada libur Lebaran 2024
Jumat, 12 April 2024 20:05 Wib