Dinkes Kulon Progo beri konseling kesehatan cegah kekerdilan

id Kulon Progo,Dinkes Kulon Progo,Kekerdilan

Dinkes Kulon Progo beri konseling kesehatan cegah kekerdilan

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberi pendampingan konseling kesehatan kepada calon pengantin dalam rangka menurunkan angka kekerdilan di wilayah ini yang masih terdapat 2.065 balita pada 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Ahad, mengatakan pada 2023 ini, Dinkes mentargetkan penurunan kekerdilan sebesar 12 persen.

"Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kulon Progo memberikan pendampingan konseling kesehatan bagi calon pengantin," kata Sri Budi Utami.

Ia mengatakan Dinkes memberikan tablet tambah darah bagi calon pengantin, remaja dan ibu hamil (bumil).

Konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) sekaligus pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan bumil yang terindikasi KEK dengan anggaran dari Kementerian Kesehatan dalam bentuk biskuit.

"Lalu, pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) terpadu bagi bumil," katanya.

Selain itu, Dinkes melakukan terapeuthic feeding centre bagi balita, pemberian obat cacing bagi anak berusia 1-12 tahun serta melakukan skrining penyakit tuberkulosis bagi balita yang mengalami kekerdilan.

"Kami juga menggerakkan petugas melakukan pemantauan rutin kegiatan timbangan balita untuk mengantisipasi adanya balita yang kerdil," katanya.

Sri Budi Utami mengatakan angka kekerdilan di Kulon Progo setiap tahun mengalami penurunan, tapi saat ini jumlah kasus kekerdilan masih sebanyak 2.057 balita.

"Berdasarkan survei status gizi Indonesia tercatat kasus kekerdilan di Kulon Progo pada 2021 sebesar 14,9 persen atau 2.119 balita. Pada 2022 turun 14,3 persen atau sekitar 2.057 balita," katanya.

Di mengatakan nilai-nilai positif dalam pengendalian kekerdilan di Kulon Progo lebih di titik tertinggi, yakni komitmen pimpinan daerah, kerja sama lintas sektor yang bagus, pemberdayaan masyarakat yang cukup kuat.

"Kami juga melakukan inovasi-inovasi dalam rangka penanggulangan kekerdilan dan kegiatan diutamakan pada pencegahan kekerdilan, mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, bayi baru lahir, dan balita," katanya.*