Bantul (ANTARA) - Seminar Nasional bertema "Memaknai Peristiwa Kemusuk-Somenggalan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949" di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto Dusun Kemusuk, Argomulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertujuan menggugah generasi bangsa untuk memiliki jiwa patriotisme.
Ketua Yayasan Kajian Citra Bangsa (YKCB) Mayjen TNI (Purn) Lukman R Boer disela seminar di Bantul, Selasa, mengatakan, sebanyak 202 orang penduduk Kemusuk yang gugur atas kekejaman tentara Belanda pada 7 dan 8 Januari 1949 menjadi catatan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia sehingga perlu diseminarkan setiap tahun.
"Harapannya, dengan mengenang peristiwa sebelum Serangan Umum 1 Maret 1949 bisa menggugah kepedulian dan dapat menjadi ruh bagi generasi penerus bangsa agar memiliki sikap patriotisme dan nasionalisme dalam mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI," katanya.
Menurut dia, atas peristiwa tersebut, kemudian tentara Indonesia melakukan beberapa kali serangan malam, dan salah satu serangan siang hari yang membelalakkan mata dunia pada 1 Maret 1949 yang dikomandoi oleh Letnan Kolonel Soeharto.
"Sebuah patriotisme dan pengorbanan yang sangat besar tersebut bisa menjadi teladan bersama hingga kapan pun. Serangan itu telah menjadi konsekuensi kesedihan mendalam Letkol Soeharto atas 202 korban warga Kemusuk dan sekitarnya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, melalui Seminar Nasional yang mengundang sejumlah pakar sejarah tersebut juga untuk memperingati bagaimana Dusun Kemusuk Desa Argomulyo ini menjadi perisai bagi Jenderal Besar HM Soeharto dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI.
Lebih lanjut, dia mengatakan, selain memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme, para generasi penerus bangsa saat ini juga harus menghargai jiwa pahlawan dan patriot bangsa, jangan meninggalkan jasa jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Hargai kalau memang kenyataannya dia berjuang, hargai dan hormati keluarganya, karena dengan perjuangan mereka kita bisa seperti ini. Kita harus menghormati seperti kita menghormati bapak dan ibu kita," katanya.
Dia juga menjelaskan falsafah para pahlawan harus dicontoh, mengajak menumbuhkan semangat bersatu, semangat menghargai pahlawan, semangat berjuang untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme untuk kebutuhan NKRI dan Pancasila.
Seminar Nasional "Memaknai Peristiwa Kemusuk-Somenggalan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949" tersebut diikuti ratusan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, tokoh lokal, guru sejarah, civitas akademika. Sebelum seminar, dilakukan upacara tabur bunga di Makam Somenggalan Kemusuk, tempat para korban atas agresi militer tentara Belanda.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seminar Nasional Kemusuk gugah generasi bangsa miliki patriotisme
Berita Lainnya
Edukasi hak aksesibilitas penyandang disabilitas Indonesia akan diperkuat
Minggu, 28 April 2024 5:45 Wib
Revitalisasi Cagar Budaya Nasional Muarajambi, warga dilibatkan
Sabtu, 27 April 2024 5:28 Wib
Menteri ATR meminta taruna STPN kuasai teknologi khususnya pertanahan
Kamis, 25 April 2024 19:47 Wib
Kemenperin memacu industri kecil menengah hasilkan produk berkualitas
Rabu, 24 April 2024 16:06 Wib
Ini penjelasan terkait mobil pribadi masuk kawasan wisata Bromo
Selasa, 23 April 2024 17:45 Wib
ITS posisi kedua pendanaan program kreativitas mahasiswa terbanyak nasional
Senin, 22 April 2024 17:45 Wib
Hiburan erotis di lapangan terbuka Kisaran, Sumut, dikecam
Senin, 22 April 2024 6:50 Wib
Kompolnas: Polwan harus intensif terlibat dalam agen perdamaian
Senin, 22 April 2024 6:44 Wib