Bantul mulai melaksanakan kegiatan padat karya infrastruktur

id Padat karya infrastruktur ,Disnakertrans Bantul ,Kegiatan fisik padat karya

Bantul mulai melaksanakan kegiatan padat karya infrastruktur

Pelaksanaan fisik padat karya infrastruktur di Dusun Blawong II, Kelurahan Trimulyo, Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik

Bantul, DIY (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melaksanakan kegiatan fisik padat karya infrastruktur pada  2023 di 238 lokasi.

"Hari ini, mulai pelaksanaan fisik kegiatan padat karya infrastruktur secara serentak di 238 lokasi. Mudah-mudahan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat Bantul," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti di Bantul, DIY, Senin.

Menurut dia, setiap lokasi padat karya dianggarkan sebesar Rp100 juta baik bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bantul maupun Bantuan Keuangan Khusus (BKK), dengan pekerjaan di antaranya berupa pengecoran jalan dan saluran drainase.

Setiap lokasi padat karya sesuai arahan pemerintah melibatkan sebanyak 26 tenaga kerja dari masyarakat sekitar dan sebagian di antaranya adalah warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Dengan demikian, jika ditotal, maka serapan tenaga kerja pada kegiatan padat karya infrastruktur melalui skema anggaran Rp100 juta ini sebanyak 6.188 orang. Pekerjaan fisik padat karya ditargetkan dapat selesai selama 20 hari ke depan.

"Harapannya, dapat membantu ekonomi masyarakat pada bulan Ramadhan yang pengeluaran akan lebih besar dari hari sebelumnya. Tujuan kita yang terpenting adalah memberdayakan penganggur, setengah penganggur, dan warga miskin untuk mendapatkan pekerjaan meskipun sifatnya sementara," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 12 Blawong II Kelurahan Trimulyo, Jetis, Tri Gun mengatakan di wilayahnya mendapatkan program padat karya infrastruktur berupa pengecoran jalan sepanjang 194 meter dengan lebar 2,75 meter.

Dia mengatakan pekerjaan cor jalan itu terbagi tiga ruas, dua ruas berada di wilayah bawah yang merupakan jalan lingkungan, kemudian satu ruas dengan panjang 75 meter berada di atas merupakan jalan penghubung antardusun.

"Masyarakat yang terlibat dalam pekerjaan fisik sebagian tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan sebagian lagi masuk dalam DTKS. Jadi, kita libatkan warga yang tidak bekerja untuk bantu pekerjaan ini," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024