Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja

id Padat karya ,Serap ribuan pekerja ,Disnakertrans

Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja

Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Program padat karya infrastruktur dengan anggaran bantuan keuangan khusus (BKK) tahun 2024 oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diproyeksikan dapat menyerap lebih dari 8.000 tenaga kerja lokal.

"Kalau total serapan tenaga kerja di 300 lokasi padat karya, lebih dari 8.000 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widiastuti di Bantul, Jumat.

Ribuan pekerja tersebut sebanyak 7.176 orang yang terlibat dalam padat karya mekanisme Rp100 juta di 276 lokasi atau tiap lokasi 26 orang, kemudian sebanyak 1.248 orang dari padat karya mekanisme Rp200 juta di 24 lokasi dengan masing-masing lokasi berjumlah 52 orang.

Saat ini pihaknya sedang melakukan sosialisasi kegiatan padat karya kepada kelompok pekerja yang menjadi sasaran program, untuk kemudian dilakukan distribusi bahan bangunan sebelum pekerjaan fisik yang dijadwalkan mulai 10 Juni 2024.



Dia mengatakan kegiatan padat karya infrastruktur dengan anggaran BKK pada Tahun 2024 pekerjaannya berupa pembangunan jalan corblok, talud atau bangket dan saluran drainase, yang memang dibutuhkan masyarakat di wilayah perdesaan.

Pada setiap awal pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur, pihaknya sudah memberikan data KK (keluarga) miskin kepada kelompok untuk dilibatkan dalam pekerjaan padat karya.

"Jadi kami sudah menekankan bahwa mereka warga yang dimasukkan dalam pekerjaan padat karya harus yang dengan kriteria pengangguran, setengah penganggur, maupun warga miskin," katanya.

Dia mengatakan sejauh ini program padat karya infrastruktur yang sudah berjalan setiap tahun rata-rata menyerap sekitar 50 persen dari data keluarga miskin akibat belum memiliki pekerjaan tetap, atau pengangguran yang ada di wilayah kegiatan padat karya.

"Dalam perjalanan memang 50 persen lebih sudah menyerap data kemiskinan, tetapi kalau kita mengacu pada data kemiskinan secara umum, ada warga yang tidak bisa ikut dalam pekerjaan padat karya, misalnya sudah lanjut usia, juga ada yang masih di bawah umur," katanya.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program padat karya di Bantul serap 8.000 tenaga kerja