Bawaslu Sleman mengoptimalkan Posko Kawal Hak Pilih cermati hasil DPS

id Bawaslu Kabupaten Sleman ,Pencermatan DPS Pemilu ,Pemilu 2024,Daftar pemilih sementara ,Sleman

Bawaslu Sleman mengoptimalkan Posko Kawal Hak Pilih cermati hasil DPS

Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Abdul Karim Mustofa. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Sleman (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan Posko Layanan Kawal Hak Pilih untuk mencermati Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2024 di daerah ini yang sudah diumumkan KPU setempat.

"Melalui posko ini diharapkan masyarakat yang belum terdaftar dalam daftar pemilih (DPS) dapat segera terlayani dengan baik dan ditindaklanjuti masuk dalam daftar pemilih," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Abdul Karim Mustofa di Sleman, Rabu.

Menurut dia, Bawaslu Sleman bersama jajaran sejak awal terus mengawal proses pendataan pemilih Pemilu 2024. Secara kontinu, jajaran pengawas pemilu di tingkat bawah, panwaslu kecamatan, dan panwaslu desa/kelurahan melakukan Patroli Kawal Hak Pilih dengan mendatangi rumah atau tempat pertemuan masyarakat.

"Kami ingin berinteraksi langsung dengan masyarakat. Menanyakan apakah mereka sudah didaftar atau belum sebagai pemilih oleh pantarlih," kata Karim saat Publikasi Hasil Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan DPS Pemilu 2024.

Ia mengatakan DPS Pemilu 2024 Kabupaten Sleman yang saat ini ada belum sepenuhnya bersih dari data pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS).

Semua ini, katanya, karena terdapat sejumlah nama pemilih meninggal dunia yang belum dapat dihapus dari daftar pemilih karena KPU belum mendapatkan data otentik berupa akta kematian atas nama pemilih bersangkutan.

"Selama proses pleno daftar pemilih hasil pemutakhiran di tingkat kelurahan dan kecamatan, Bawaslu dan panwaslu kecamatan se-Sleman telah menyampaikan sekitar 131 nama pemilih yang meninggal dunia dan tidak seluruhnya dihapus dari daftar pemilih karena belum didapatinya akta kematian," katanya.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan hal lain yang perlu mendapatkan perhatian bersama terkait banyaknya jumlah pemilih pemula yang belum memiliki KTP-elektronik dan pemilih di lokasi khusus.

"Bawaslu berharap KPU Sleman dapat segera berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil Sleman untuk memastikan fasilitasi penerbitan KTP-el bagi para pemilih pemula tersebut agar pada hari H seluruhnya telah memiliki KTP-el," katanya.

Sementara itu, terkait pendataan pemilih di lokasi khusus saat ini telah ditetapkan sebanyak 7.315 pemilih di lokasi khusus dengan 34 TPS.

Ia mengatakan pemilih di lokasi khusus ini terdapat di 22 tempat. Sebagian besar adalah perguruan tinggi di wilayah Sleman, di antaranya UGM Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya, Universitas Kristen Immanuel, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Proklamasi 45, Universitas Respati, dan Universitas Jenderal A. Yani.

Dalam rapat pleno penetapan DPS di Kabupaten Sleman oleh KPU Kabupaten Sleman pada 5 April 2023 ditetapkan bahwa jumlah pemilih untuk Pemilu 2024 di daerah ini sebanyak 850.838 pemilih yang tersebar di 3.446 TPS. Jumlah tersebut terdiri atas 413.026 pemilih laki-laki dan 437.812 pemilih perempuan.

Selain berisi data pemilih di Sleman, katanya, jumlah pemilih di DPS ini berisi data pemilih dari luar Sleman karena merupakan gabungan antara daftar pemilih lokal dengan daftar pemilih di lokasi khusus.

Arjuna mengatakan selama proses pencermatan DPS, Bawaslu Sleman berharap pendataan atau penambahan jumlah pemilih di lokasi khusus masih dibuka dan dimungkinkan oleh KPU Sleman.

"Karena bila melihat data pemilih lokasi khusus yang ada saat ini jumlahnya masih relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang sedang kuliah di Sleman saat ini," katanya.

 

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024