Khawatir gagal bayar, dolar AS meroket

id dolar AS,indeks dolar,gagal bayar,plafon utang,data pengangguran

Khawatir gagal bayar, dolar AS meroket

Ilustrasi - Seorang staf bank menghitung uang kertas dolar AS di sebuah bank di Tancheng Kota Linyi, Provinsi Shandong, China timur. ANTARA/Xinhua/Zhang Chunlei/am.

New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya untuk sesi keempat berturut-turut pada pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah kekhawatiran berkelanjutan atas kemungkinan gagal bayar utang AS dan data ekonomi makro dan pasar tenaga kerja yang optimis.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,34 persen menjadi 104,2424 pada akhir perdagangan.

Anggota parlemen AS meninggalkan Washington untuk liburan panjang akhir pekan pada Kamis (25/5/2023) tanpa kesepakatan untuk menaikkan plafon utang, tetapi kedua belah pihak hanya terpisah 70 miliar dolar AS dengan angka total yang akan lebih dari 1 triliun dolar AS, menurut sebuah sumber Reuters.

“Kegagalan mencapai kesepakatan untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang pada tanggal-X akan menjadi sinyal negatif dari tata kelola yang lebih luas dan kesediaan AS untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu, yang tidak mungkin konsisten dengan peringkat 'AAA'," kata Fitch.



Kepala strategi makro Amerika Utara Standard Chartered Steve Englander mengatakan jika Amerika Serikat akan gagal bayar, "itu akan menjadi positif bagi dolar dengan sangat cepat."

Moody's Investor Service percaya bahwa dominasi dolar AS dalam perdagangan dan keuangan internasional akan bertahan selama beberapa dekade meskipun ada tantangan baru. "Bahaya jangka pendek terbesar terhadap posisi dolar berasal dari risiko kesalahan kebijakan yang melemahkan kepercayaan oleh otoritas AS sendiri, seperti gagal bayar utang AS misalnya," tulis analis Moody's.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar menguat didorong kekhawatiran risiko gagal bayar AS, data kuat
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024