Dinsos Gunungkidul bina organisasi perempuan perjuangkan hak

id Organisasi perempuan ,Gunungkidul

Dinsos Gunungkidul bina organisasi perempuan perjuangkan hak

Bupati Gunungkidul Sunaryanta bersama organisasi perempuan di Gunungkidul. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pembinaan organisasi perempuan dalam rangka mendorong kualitas dan kapasitas serta semangat perempuan dalam memperjuangkan hak-hak politik.

Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul Nurudin Araniri di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pembinaan ini diikuti oleh 38 organisasi perempuan se-Kabupaten Gunungkidul, baik dari unsur keagamaan, pemerintahan, dharma wanita, kalurahan, profesi, kemasyarakatan, pensiunan maupun veteran.

"Kegiatan bertujuan mendorong kualitas dan kapasitas serta semangat perempuan dalam memperjuangkan hak-hak politik. Sebagai representasi dalam mengakomodasi program-program yang bersentuhan langsung dengan perempuan,” kata Nurudin.

Ia mengatakan Dinas Sosial melakukan pembinaan juga tidak lepas dari fenomena partisipasi dan keterwakilan perempuan dalam ruang publik dan politik yang masih minim, bahkan dalam ruang parlemen dan pemerintahan.

“Kuota perempuan dalam politik dan parlemen 30 persen, belum bisa menjawab dan mengakselerasi segala kebutuhan dan kepentingan kaum perempuan, terlebih di Gunungkidul yang kuotanya hanya 22 persen,” katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan program-program dari kebijakan eksekutif dan legislatif belum menyentuh segala titik krusial di tengah masyarakat dari berbagai lini sektor, khususnya untuk kaum perempuan.

“Yang harus kita sadarkan adalah semua kebijakan kehidupan ini adalah produk politik. Sehingga, kaum perempuan harus cerdas berpolitik,” katanya.

Bupati mengatakan masih banyak tantangan yang dihadapi kaum perempuan ketika ikut berpartisipasi dan terlibat dalam dunia politik.

“Melalui pembinaan ini saya harapkan akan membuka cara berpikir perempuan dalam menghadapi problematika politik yang ada,” katanya.

Sunaryanta mengemukakan bahwa menjadi perempuan tidak hanya cukup menjadi pemilih cerdas saja, tetapi harus bisa mendorong program-program yang bersentuhan dengan kaum perempuan.

“Setiap organisasi perempuan saya yakin memiliki visi misi yang berbeda , semuanya bermuara pada keadilan dan kesejahteraan,” ujarnya.