Pasar Kangen 2023 bertema "Gandeng-Gendong" digelar di Taman Budaya Yogyakarta

id pasar kangen

Pasar Kangen 2023 bertema "Gandeng-Gendong" digelar di Taman Budaya Yogyakarta

Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya Taman Budaya Yogyakarta Padmono Anggoro Prasetyo (kiri) dan Panitia Pelaksana Pasar Kangen Yogyakarta Ong Hari Wahyu. (ANTARA/HO-TBY)

Yogyakarta (ANTARA) - Pasar Kangen 2023 bertema "Gandeng-Gendong" digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada 27 Juli hingga 5 Agustus 2023 menampilkan beraneka ragam jajanan khas yang unik dan langka yang pernah ada di Yogyakarta dan dari daerah lain, serta menampilkan, menjajakan barang-barang lawasan, dan mainan tempo doeloe dan aneka kerajinan.

"Tema Pasar Kangen 2023 adalah 'Gandeng-Gendong', merupakan sebuah kerja sama antarbeberapa pihak dan sesama, pihak pemerintah dan masyarakat, masyarakat dan pengusaha/swasta seperti bank untuk saling membantu dalam pengembangan usaha," kata Panitia Pelaksana Pasar Kangen Yogyakarta Ong Hari Wahyu di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan Pasar Kangen adalah sebuah acara tahunan di Yogyakarta yang dimulai sejak tahun 2007. Ide awal gagasan ini dicetuskan oleh beberapa seniman perupa, pertunjukan dan aktifis kebudayaan di Yogyakarta pascagempa bumi yang melanda Yogyakarta tahun 2006 sebagai konsep pemberdayaan masyarakat untuk bangkit kembali dalam pascagempa atau trauma healing.

Melihat perkembangan teknologi sekarang ini, kata dia, dunia usaha semakin besar tantangannya sehingga konsep "Gandeng-Gendong" menjadi penting untuk saling memberi pengetahuan-pengetahuan baru, baik bidang teknologi maupun sistem manajemennya.

Ia menjelaskan Pasar Kangen adalah salah satu media untuk saling memberi, ajang kreatifitas dan mengangkat ekonomi masyarakat berbasis nilai-nilai lokal dan bahan-bahan pangan lokal. Pasar Kangen bukan berarti berhenti dalam hal kelawasannya saja, namun juga mempunyai niatan untuk bisa bersanding dan menghadapi perkembangan zaman ke depan tanpa menghilangkan jati diri budaya bangsa," kata Ong.

Dari tahun ke tahun, menurut dia, minat para peserta serta antusiasme masyarakat semakin meningkat, terlihat dari omzet per tahunnya selalu meningkat dan daya beli masyarakt juga semakin meningkat.

"Ketika daya beli masyarakat meningkat, maka kita adalah mencintai produk kita sendiri, dan kuliner atau makanan Nusantara terus ada keberlanjutannya. Pada intinya Pasar Kangen merupakan ajang 'Ketahanan Pangan Nusantara'," katanya.

Ia menyebutkan tahun ini peserta pendaftar sebanyak 1.800 peserta, yang masuk dalam kurasi atau peserta Pasar Kangen sebanyak 170 peserta, terdiri atas 85 peserta kuliner, 85 peserta penjual barang-barang lawasan, kerajinan, dan komunitas seni yang akan menampilkan aktifitas workshop keseniannya. Peserta tidak dipungut biaya penyewaan stand.

"Peserta telah dipilih melalui kurasi yang berdasarkan atas kriteria Pasar Kangen, adalah jenis kuliner berbasis lokal, dan juga kreatifitas pengolahan pangan berbasis bahan lokal. Higienisitas makanan tetap harus dijaga, serta tidak menggunakan kemasan makanan berbahan yang membahayakan kesehatan seperti styrofoam, dan meminimalisir penggunaan bahan yang tidak bisa didaur ulang," kata Ong.

Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya Taman Budaya Yogyakarta Padmono Anggoro Prasetyo menambahkan, Pasar Kangen difasilitasi oleh Taman Budaya Yogyakarta.

"Pasar Kangen dibiayai oleh Dana Keistimewaan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Taman Budaya Yogyakarta," katanya.

Selama 10 hari (27 Juli-5 Agustus) pelaksanaan Pasar Kangen juga dimeriahkan berbagai pertunjukan tradisi dari berbagai daerah di Yogyakarta serta performance art dari seniman-seniman Yogyakarta.