Bantul menggerakkan petani beralih ke pompa listrik untuk irigasi sawah

Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus menggerakkan para kelompok tani daerah itu untuk beralih ke pompa listrik dari pemakaian pompa berbahan bakar minyak dalam mengaliri lahan pertanian.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Selasa, mengatakan, bahwa sekarang ini di lahan-lahan agak kering para petani sudah banyak beralih ke elektrifikasi, atau pemakaian energi listrik untuk operasional pertanian, salah satunya pompa listrik.

"Terus terang, penggunaan pompa dari BBM (bahan bakar minyak) ke listrik, karena lebih murah, dan sekarang kita baru menggerakkan elektrifikasi di Bantul, baik di lahan pasir maupun lahan tadah hujan atau yang lahan lahan perbukitan," katanya.

Dia mengatakan, saat ini petani di wilayah Bantul yang mulai beralih menggunakan pompa air bertenaga listrik untuk elektrifikasi pertanian ada di wilayah Nawungan Selopamioro, dan Srunggo Imogiri.

"Yang paling banyak itu di daerah lahan pasir kawasan Parangtritis, satu hamparan ada 821 titik elektrifikasi, dengan pemanfaatan listrik ini lebih irit 70 sampai 75 persen, ketimbang memakai BBM dalam mengoperasikan pompa," katanya.

Dalam mengupayakan fasilitas jaringan listrik lahan pertanian, pihaknya bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang sekarang ini sudah memfasilitasi jaringan di beberapa lokasi wilayah Bantul.

"Ada sambungan listrik, dan kemudian nanti merubah dari penggunaan pompa bahan bakar minyak ke listrik, petani sejauh ini tidak kesulitan, mudah, tidak ada kesulitan apa-apa," katanya.

Dalam mendukung langkah elektrifikasi tersebut, pihaknya juga memohon dukungan anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY maupun APBN, untuk kaitan dengan bantuan pompa listrik dan alat mesin pertanian lainnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantul gerakkan petani beralih ke pompa listrik untuk irigasi sawah