Petani IKN belajar di "greenhouse" untuk hemat air

id petani IKN, greenhouse,pertanian hemat air, rumah kaca

Petani IKN belajar di "greenhouse" untuk hemat air

Belajar bersama di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Tani Nusantara di Samboja. (ANTARA/HO-OIKN)

Balikpapan (ANTARA) - Sejumlah petani Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara belajar bertani di greenhouse drip irrigation system atau bercocok tanam di dalam rumah kaca dengan sistem pengairan tetesan (hemat air).

“Teman-teman petani ini perlu belajar pertanian seperti ini, bagaimana bercocok tanam di lahan terbatas, tapi berproduksi maksimal,” kata Pelaksana tugas Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, P Setia Lenggono di Balikpapan, Kamis.

Para petani IKN belajar bercocok tanam dalam greenhouse dengan sistem pengairan tetesan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Tani Nusantara di Samboja, 55 km utara Balikpapan atau 80 km ke timur dari IKN di Sepaku.
 

“Kami ajak langsung belajar kepada ahlinya,” kata Lenggono.

Para petani yang ikut berlatih berasal dari beberapa kelompok tani, di antaranya Kelompok Tani Mekar Sari dari Desa Bumi Harapan, Karya Maju Desa Bukit Raya, Sri Rejeki B Desa Argo Mulyo, Tunas Makmur Desa Karang Jinawi, Kreatif Mandiri Kelurahan Sepaku, dan Kelompok Tani Nila Sari Kelurahan Pemaluan.

Kelompok-kelompok tani ini dipilih dari hadirin pada acara sebelumnya di Hunian Pekerja Konstruksi di IKN Nusantara pada Agustus lalu.

Selain kelompok tani, hadir pula penyuluh pertanian dari Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Samboja, serta perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur untuk belajar atau saling berbagi ilmu pertanian ke depannya dalam membangun IKN.

Pelatihan dimulai dengan pemaparan ketua kelompok tani pengurus P4S Nasional, Abdul Gushai Uzuluddin yang menjelaskan budi daya menanam secara hidroponik untuk diaplikasikan di perkotaan. Hidroponik ini membutuhkan lahan yang minim.

Andi Burhan Badurahman Abdullah (Budi), Ketua Umum FK P4S Nasional dalam paparannya menjelaskan sistem fertigasi yang menguntungkan dari berbagai segi, seperti kaya akan nutrisi, biaya murah, minim penyakit tanaman, kemudahan mengontrol tanaman, membantu meningkatkan hasil, kualitas, dan keseragaman tumbuhan, dan meminimalisasi pencemaran.
 

Pada hari kedua peserta pelatihan diajak untuk praktik langsung ke lapangan dengan mengunjungi greenhouse P4S di Samboja. Materi yang diberikan meliputi penyiapan alat dan desain instalasi sistem fertigasi, pengelolaan nutrisi/pupuk yang digunakan dalam pengairan, penyiapan media tanam, pengendalian hama penyakit, pemilihan dan seleksi bibit hingga pemanenan dan pascapanen.

Peserta diajak melihat kondisi greenhouse yang ideal untuk membangun pertanian dengan sistem fertigasi. Tidak hanya melihat, peserta diajak untuk mencoba membuat, dan mempraktikkan tahap-tahap pembangunan sistem tersebut. 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petani IKN belajar bertani di "greenhouse" hemat air