Pemkab Kulon Progo meminta petani tunda jual bawang merah

id bawang merah,Kulon Progo,Bulak Srikayangan

Pemkab Kulon Progo meminta petani tunda jual bawang merah

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti panen bawang merah di Bulak Srikayangan. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta petani bawang merah di Bulak Srikayangan melakukan tunda jual sampai harga bawang merah membaik.

Seperti diketahui, harga bawang merah di tingkat petani berkisar Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Kamis, mengatakan saat ini, berbagai wilayah di pulau Jawa sedang panen raya bawang merah sehingga terjadi produksi melimpah dan menyebabkan harga bawang merah di tingkat petani anjlok.

"Kami minta petani melakukan tunda jual sampai harga lebih baik," kata Ni Made di sela-sela pelaksanaan wiwit panen raya bawang merah di Bulak Srikayangan.

Namun demikian, ia sangat mengapresiasi petani di Bulak Srikayangan yang memiliki semangat luar biasa dengan tetap melaksanakan budi daya bawang merah seluas 218 hektare dengan produktivitas 5,12 ton per hektare.

"Kami berharap kekompakan, persatuan dan kesatuan dari kelompok tani di sini senantiasa terjaga, agar tujuan kita meningkatkan kesejahteraan petani dapat kita raih bersama-sama," kata Ni Made Dwipanti Indrayanti.

Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana mengatakan saat ini, petani bawang merah sedang "mbrambangi" (menangis) karena harga jual bawang merah sedang rendah.

Ia mengatakan Pemda DIY mengupayakan adanya keseimbangan harga supaya tidak merugikan petani dan juga tidak memberatkan konsumen.

"Pola distribusi dan rantai jual beli harus dibenahi, sehingga petani dan konsumen sama-sama untuk. Jangan sampai, tengkulak yang diuntungkan," katanya.

Salah seorang petani bawang merah di Bulak Srikayangan Sumardi mengatakan saat ini, harga bawang merah di tingkat petani Rp10 ribu per kilogram. Sementara biaya produksi cukup tinggi. Luasan 1.000 meter persegi dalam satu periode tanam membutuhkan biaya produksi Rp14 juta hingga Rp15 juta.

Saat ini, hasil panen dengan luasan 1.000 meter persegi paling banyak 1 ton.

"Kami rugi antara Rp4 juta hingga Rp5 juta. Tapi di sisi lain, kami harus menjual bawang merah saat panen karena modal kami pinjam dari bank secara tempo," katanya.