Bawaslu Sleman mengimbau peserta pemilu dan simpatisan jaga kedamaian

id Bawaslu Sleman ,Bentrokan Muntilan ,Kerusuhan antarsimpatisan ,Kerusuhan Muntilan ,Pemilu 2024

Bawaslu Sleman mengimbau peserta pemilu dan simpatisan jaga kedamaian

Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar. (ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau partai politik peserta Pemilu 2024 dan simpatisan untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan situasi kondusif setelah kejadian bentrokan antarsimpatisan di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10).

"Ada dugaan bentrokan tersebut juga melibatkan simpatisan dari Kabupaten Sleman. Sebagai penyelenggara pemilu, kami turut mengimbau kepada peserta pemilu dan simpatisannya, mari bersama kita jaga kedamaian dan situasi kondusif penyelenggaraan Pemilu 2024," kata Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar di Sleman, Senin.

Menurut dia, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk selalu bersama-sama menjaga agar tahapan Pemilu 2024 berjalan lancar, aman dan sukses, baik di wilayah Sleman maupun di luar wilayah Sleman.

"Pesta demokrasi ini jangan sampai dicederai dengan tindakan-tindakan yang mengganggu kondusivitas wilayah dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Mengenai antisipasi potensi konflik atau kerusuhan antarsimpatisan, Arjuna menegaskan hal itu menjadi kewenangan penuh aparat kepolisian sebagai penjabaran tupoksi Polri.

"Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 13 UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, strategi pengamanan seperti apa, sepenuhnya percayakan kepada Polri," katanya.

Arjuna mengatakan dalam rapat rapat antarpemangku kepentingan, potensi kerawanan kerusuhan yang dibawa ke luar wilayah Sleman telah mendapatkan perhatian dari jajaran Polri dan instansi terkait.

"Ini sebenarnya sudah mendapat perhatian dalam setiap koordinasi antar-stakeholder, namun peran peserta pemilu, simpatisan dan masyarakat juga sangat perlu dalam menjaga kedamaian dan kondusivitas," katanya.

Pada Minggu (15/10), terjadi bentrokan dua kelompok massa di daerah Muntilan, Magelang, yang berujung terjadinya perusakan dan mengganggu arus lalu lintas di jalan nasional Yogyakarta-Magelang-Semarang.

Bupati Magelang Zaenal Arifin menyatakan prihatin dengan kejadian bentrok dua kelompok di Muntilan yang melakukan perusakan dan mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.

"Atas nama pemerintah daerah bersama forkopimda, kami prihatin dengan kejadian ini. Kami duduk bersama Kapolresta dan Dandim bersama dua kelompok yang diindikasikan ada masalah ini," kata Bupati Zaenal Arifin di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10) malam.

Dalam bentrokan dua kelompok tersebut, mereka saling melempar batu hingga benda tumpul lainnya. Mereka melakukan perusakan dan pembakaran terhadap sepeda motor dan rumah warga.

Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam aksi anarkis tersebut. Namun, ada sejumlah motor yang rusak dalam insiden itu.

Bupati mengatakan bahwa pihaknya melakukan mediasi, membantu menyelesaikan persoalan ini sehingga kedua kelompok sudah sepakat. Maka, langkah pertama mengurai kemacetan yang ada.

"Sekali lagi, kami prihatin dengan kejadian ini dan kami akan fasilitasi untuk melakukan mediasi agar peristiwa-peristiwa seperti ini tidak terulang di Kabupaten Magelang," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024