Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Tokyo University of Science Hiroshi Kobayashi memancing minat santri Indonesia untuk menekuni industri robotik.
Sebuah pakaian eksoskeleton berbentuk seperti ransel yang dapat membantu gerak motorik lansia dan penyandang disabilitas di negeri Sakura diboyong ke Jakarta, Jumat.
"Hampir 80 persen populasi di Jepang merupakan orang-orang lanjut usia, maka lewat produk ini kami membantu orang-orang di sekitar untuk lepas dari rasa ketidakberdayaan yang dirasakan di usia senja," ujar Kobayashi dalam seminar bertajuk "Peningkatan Kompetensi Santri dalam Pembuatan Produk Kreatif dan Pengembangan Wirausahawan Syariah melalui Penguasaan Teknologi".
Menolong orang lain adalah rasa kemanusiaan yang tidak akan bisa digantikan oleh teknologi buatan mana pun, katanya.
Rasa kemanusiaan itu mesti menyertai diri seorang ilmuwan dalam setiap proses perancangan teknologi yang ingin dia ciptakan sehingga dapat membuahkan hasil yang bermanfaat bagi manusia.
Para lansia kini bisa menggunakan otot buatan yang terbuat dari tabung karet yang dibungkus jaring nilon yang mengembang saat diisi dengan udara bertekanan.
Hal ini menyebabkan nilon membuat tabung menjadi lebih pendek dan menghasilkan gaya tarik yang kuat sehingga dapat membantu tugas-tugas manual yang membutuhkan kekuatan dan mengurangi tekanan di punggung saat mengangkat benda berat.
Setelan pakaian ini memungkinkan pemakainya untuk mengangkat sesuatu yang beratnya mencapai 30 kilogram.
Pakaian eksoskeleton dirasakan bermanfaat untuk perbaikan postur tubuh sebelum dan sesudah menggunakan alat.
Salah satunya disampaikan Teguh Wibowo (45), peserta seminar Hiroshi Kobayashi asal Bandung, Jawa Barat, yang berkesempatan berdiskusi serta menjajal pakaian eksoskeleton buatan sang inovator secara langsung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi dari Tokyo pancing minat santri tekuni industri robotik