KPU RI dan panelis harus bisa arahkan debat tak "garing"

id SETARA Institute,Halili Hasan,Debat Capres,Panelis Debat

KPU RI dan panelis harus bisa arahkan debat tak "garing"

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan (kanan) saat memberikan keterangan pers di Kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (10/12/2023). (ANTARA/Rio Feisal)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan mengatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan panelis merupakan sosok kunci untuk menjaga jalannya Debat Pilpres 2024 berjalan menarik dan tidak monoton, alias garing.

“Saya kira salah satu kunci yang akan membuat debat capres itu tidak garing dari sisi aspek hak asasi manusia (HAM) ini tergantung KPU dan para panelis. Harusnya KPU dan para panelis tidak alergi untuk mengontraskan isu HAM di gelanggang politik,” kata Halili di Kawasan Menteng, Jakarta, Minggu.

Halili mengingatkan KPU dan panelis untuk tidak alergi membahas HAM meskipun terdapat kemungkinan akan dianggap memojokkan pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.

“Ini satu diskusi yang clear yang terbuka di ruang publik. Enggak ada yang ditutup-tutupi di isu hak asasi manusia,” katanya.

Ia mengatakan bahwa seharusnya KPU dan panelis debat tidak alergi untuk membahas HAM dalam debat perdana yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Desember.

“Kalau KPU dan panelisnya itu punyai kecenderungan melihat isu HAM sebagai bagian yang memojokkan kandidat, ya pasti akan garing, debatnya akan normatif dan enggak akan ada yang didapat publik dari debat itu,” ujarnya.



Halili juga mengingatkan bahwa HAM setiap warga negara dijamin dalam konstitusi sehingga mendiskusikannya melalui debat merupakan hal yang harus dilakukan oleh penyelenggara Pemilu dan ketiga pasangan capres-cawapres.

KPU telah mengumumkan 11 panelis untuk debat perdana calon presiden dan wakil presiden yang dijadwalkan berlangsung di Kantor KPU, Jakarta, pada Selasa (12/12).

Adapun mereka yang menjadi panelis adalah Mada Sukmajati (pakar ilmu politik UGM), Rudi Rohi (pakar ilmu politik Undana), Lita Tyesta (ahli hukum tata negara Undip), dan Khairul Fahmi (pakar hukum Unand).

Kemudian ada juga Agus Riewanto (pakar hukum tata negara UNS), Susi Dwi Harijanti (pakar hukum tata negara Unpad), Bayu Dwi Anggono (Guru Besar Universitas Jember),

KPU juga menjadikan Ketua Komnas HAM periode 2017-2020 Ahmad Taufan Damanik sebagai panelis. Lalu ada Al Makin (Guru Besar Studi Agama UIN Sunan Kalijaga), Gun Gun Heryanto (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dan Wawan Mas'udi (Dekan Fisipol UGM).


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saran SETARA Institute untuk KPU dan panelis agar debat tidak "garing"