Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah DIY bersama Kanwil Kemenkumham DIY meraih prestasi membanggakan dalam bidang pemajuan hak asasi manusia.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam Puncak Peringatan Hari HAM Sedunia ke-75 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Pemerintah Daerah DIY meraih penghargaan karena telah berhasil melaksanakan pembinaan dan pengembangan Penghormatan, Perlindungan, Pemenuhan, Penegakan dan Pemajuan Hak Asasi Manusia (P5HAM) di wilayahnya.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mewakili Gubernur DIY menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM.
DIY menjadi salah satu dari lima provinsi yang meraih penghargaan tersebut bersama Provinsi Banten, Bangka Belitung, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
Sementara, Kanwil Kemenkumham DIY diberikan penghargaan karena telah berhasil mendorong pemerintah daerah melaksanakan P5HAM di wilayahnya.
Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menegaskan pihaknya bersama Pemerintah Daerah DIY selaku instasi pembina Kabupaten/Kota Peduli HAM (KKPHAM) akan terus berkomitmen memajukan hak asasi manusia untuk semua orang.
"Selamat dan sukses untuk Pemerintah Daerah DIY dan Kanwil Kemenkumham DIY atas prestasi membanggakan ini. Kami akan terus berkomitmen untuk menghormati, melindungi, memajukan, menegakkan, dan memenuhi hak asasi manusia sebagai tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat," ujar Agung, Selasa (12/12/2023).
Penghargaan diberikan kepada Pemerintah Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM sebagai instansi pembina KKPHAM yang memenuhi sejumlah kriteria penilaian, yakni nilai murni KKPHAM tertinggi, mendapatkan penghargaan
KKPHAM selama tiga kali berturut-turut, konsisten melaporkan aksi HAM dengan capaian minimal 80 pada tahun sebelumnya, serta tidak terdapat dugaan pelanggaran ham yang dilaporkan maupun tidak dilaporkan yang ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten/Kota hingga 17 September 2023.
Hari HAM Sedunia diperingati pada tanggal 10 Desember setiap tahunnya. Tema Hari HAM Sedunia ke-75 Tahun 2023 adalah 'Harmoni dalam Keberagaman'.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengungkapkan peringatan hari HAM memiliki makna yang mendalam. 'Harmoni dalam keberagaman' menjadi pengingat akan pentingnya mengakui, menghormati, dan merayakan keberagaman Indonesia yang berlimpah.
"One important thing to take note, mempromosikan keharmonisan dalam keberagaman berarti memerangi diskriminasi, prasangka, intoleransi, dan ketidaksetaraan," jelas Yasonna.
Sejalan dengan semangat mempromosikan keharmonisan dalam keberagaman, Yasonna mengungkapkan Kemenkumham telah menjalankan sejumlah program di bidang HAM yang menyasar instansi pemerintah maupun pelaku bisnis, di antaranya Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dan Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia (Stranas BHAM).
"Terkini, Kemenkumham telah menyusun Indeks HAM Indonesia (IHAMI) yang kedepannya akan menjadi alat untuk mengukur implementasi HAM di tanah air," terangnya.
Tidak lupa, Yasonna juga mengimbau seluruh pihak agar dapat menjaga keharmonisan dalam keberagaman pandangan politik jelang Pemilu Serentak 2024.
"Pemerintah berkomitmen kuat dalam menyukseskan pemilu serentak yang damai dan mengedepankan nilai-nilai HAM," tandasnya.