Menjadi guru itu sangat hebat

id Guru,Kebutuhan guru,Bonus demografi,PPG prajabatan

Menjadi guru itu sangat hebat

Lulusan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan di Universitas Muhammadiyah Gresik Mustiko Mulyo mendapat kunjungan dari Kemendikbudristek di Gresik, Jawa Timur, Kamis (30/11/2023). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)

Jakarta (ANTARA) - Lantunan ayat suci Al-Quran terdengar samar terbawa angin di tengah siang bolong. Sementara tak jauh dari tempat itu, tampak deretan pepohonan hijau berjajar di salah satu persimpangan jalan "Kota Santri" Gresik, Jawa Timur. 

Tak jauh dari persimpangan jalan itu, terdapat sebuah gedung bertuliskan Universitas Muhammadiyah Gresik. “Saya Mustiko Mulyo, mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan di sini,” seorang laki-laki memperkenalkan diri.

Sembari duduk di bawah rindangnya pepohonan kampus, Mustiko yang merupakan lulusan program studi (prodi) matematika di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ini mulai bercerita tentang mimpi masa kecilnya yang mulia.

Mustiko yang terlahir dari seorang ibu berprofesi guru ternyata mampu membentuk tekadnya untuk turut menjadi guru. Ia bercerita, sang ibunda merupakan sosok guru yang hangat dan dekat dengan murid-muridnya.

Pribadi ibunda yang hangat juga ia temui saat Mustiko masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kala itu, guru favorit tersebut berperan besar dalam membentuk kecintaan Mustiko terhadap dunia matematika.

Melalui cara yang sederhana sang guru favorit itu mengajarkan menulis angka lima dengan huruf s ternyata memberi kesan sepanjang masa bagi Mustiko. Akhirnya ia mengambil jurusan matematika untuk jenjang strata satu.

Kesan membekas tentang peran guru tak berhenti hanya sampai di SD. Ketika Mustiko bersekolah di SMPN 1 Taman Sidoarjo, ia bertemu seorang guru bernama Nur Cholis. Di sini adalah titik Mustiko semakin bertekad menjadi seorang guru.

Tekad itu tercipta lantaran guru tersebut mengajarkan hal-hal dasar yang sederhana namun menurut Mustiko sangat penting untuk diterapkan kepada para siswa yakni mengenai kedisiplinan.

Nur Cholis melalui caranya yang mudah dipahami, mengajarkan kedisiplinan dengan hanya dimulai dari membiasakan para murid untuk wajib berada dalam kondisi tertib saat di dalam kelas.

Langkah-langkah sederhana yang ditempuh oleh para guru Mustiko membuat dirinya tersentuh dan memiliki panggilan hati untuk meneruskan jejak sang ibu menjadi seorang guru.

Ia ingin turut berkontribusi menyebarkan hal-hal baik dengan cara yang sederhana kepada banyak generasi muda agar mereka bisa menjadi pribadi yang baik bagi bangsa Indonesia.

PPG Prajabatan

Selepas selesai menempuh sarjana, Mustiko ingin menyatukan impian kecilnya yaitu menjadi guru matematika. Dua hal yang sangat ia senangi, menjadi seorang guru dan matematika.

Ia pun mengajar sebagai guru honorer di SMK Kemala Bhayangkari di Sidoarjo, Jawa Timur. Di sana Mustiko berupaya mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya. Mengamalkan pelajaran yang telah ia dapat selama bersekolah.

Tak mudah berpuas diri, Mustiko merasa bahwa profesinya sebagai guru menuntut untuk terus mengembangkan dan memperbarui ilmunya. Hal ini yang akhirnya membuat ia mengambil keputusan untuk mengambil Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.

PPG Prajabatan sendiri adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai standar pendidikan nasional.

Mustiko berhasil dinyatakan lulus seleksi dan ditetapkan sebagai mahasiswa PPG Prajabatan sehingga ia memperoleh beasiswa selama satu tahun berkuliah di Universitas Muhammadiyah Gresik.

Selama pendidikan, Mustiko berupaya penuh mengejar cita-citanya. Ia mengumpulkan banyak pengalaman hingga rela melepas statusnya sebagai guru honorer lantaran jarak sekolah tempat mengajar dengan kampus yang cukup jauh.

Mustiko membutuhkan lebih banyak waktu untuk belajar dan konsentrasi. Sementara untuk biaya keseharian ditopangnya dari lembaga bimbingan belajar yang telah ia rintis sejak berkuliah dahulu.

Patut berbangga ketika jerih upayanya selama mengikuti PPG Prajabatan telah selesai dan dinyatakan lulus. Ia pun langsung mendaftar seleksi penerimaan guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menjadi guru itu hebat
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024