Jakarta (ANTARA) - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengharapkan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait mineral kritis antara Indonesia dan Kanada dapat membantu pemenuhan kebutuhan energi Indonesia yang terus meningkat.
"Listrik kita saat ini sebesar 91 gigawatt dengan pertumbuhan ekonomi di bawah 6 persen. Target Presiden Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi ke depan adalah 8 persen, sehingga kami memerlukan tambahan 61 gigawatt untuk mendukung target tersebut," kata Bahlil dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal itu disampaikan Bahlil terkait MoU terkait mineral kritis antara Indonesia dan Kanada yang diteken oleh kedua negara pada Desember 2024 ini.
Bahlil mengatakan MoU ini mencakup beberapa area kerja strategis, antara lain penerapan standar lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG), pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui teknologi bersih, serta penguatan perdagangan dan investasi sektor pertambangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri ESDM harap kerja sama Kanada bantu pemenuhan kebutuhan energi