Kebijakan holistik kunci stabilisasi harga beras di Indonesia

id Beras,CORE,peneliti,Peneliti

Kebijakan holistik kunci stabilisasi harga beras di Indonesia

Pekerja memindahkan beras cadangan pemerintah (BCP) ke dalam karung ukuran 10 kilogram di gudang Perum Bulog Kanwil provinsi Aceh, kabupaten Aceh Besar, Kamis (4/1/2024). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc. (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian menyampaikan bahwa kebijakan holistik merupakan kunci utama untuk stabilisasi harga beras dengan didukung data pertanian yang valid.

“Menerapkan kebijakan holistik dapat memperbaiki kesejahteraan petani. Dengan demikian produksi akan meningkat karena petani berminat menanam selama menguntungkan,” kata Eliza dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, impor seharusnya tidak menjadi jalan pintas ketika terjadi kekurangan produksi dalam negeri, melainkan perlunya evaluasi kebijakan hulu hingga ke hilir agar petani tetap produktif dan harga beras terjangkau di tingkat konsumen.

“Semestinya kebijakan stabilisasi harga dengan impor ini jangan selalu dijadikan shortcut jika terjadi kekurangan produksi dalam negeri, melainkan menerapkan kebijakan holistik yang dapat memperbaiki kesejahteraan petani,” katanya.

Eliza mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh faktor penawaran dan permintaan. Ia menilai kebijakan instan pemerintah yang rencananya akan impor dua juta ton beras untuk 2024 kurang tepat, karena Bulog sudah memiliki cadangan beras 1,6 juta ton.

Selain itu, menurut dia, Bulog tidak akan maksimal menampung gabah atau beras petani karena keterbatasan gudang Bulog yang belum bisa menampung lebih dari tiga juta ton.

Dia menuturkan kebijakan impor ditetapkan bukan berbasis kebutuhan. Jika digunakan untuk menutupi kekurangan produksi, kata dia, semestinya impor menunggu terlebih dahulu hingga ada hasil panen raya.

Eliza memberikan contoh kondisi penurunan produksi yang bukan hanya terjadi tahun ini, tetapi juga pada periode El Nino sebelumnya. Ia menilai perlunya mitigasi yang lebih baik terhadap faktor cuaca seperti El Nino dengan memahami pola-pola yang biasa terjadi.

Ia menuturkan seharusnya Indonesia bisa melihat dari pengalaman China, yang mampu menjaga produktivitas meski diadang El Nino.

Hal ini memungkinkan China untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bahkan melakukan ekspor ke Afrika.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti CORE: Kebijakan holistik kunci stabilisasi harga beras

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024