Peneliti: Penanganan permukiman kumuh harus berorientasi perilaku warga

id penanganan perilaku,kumuh,kawasan kumuh perkotaan

Peneliti: Penanganan permukiman kumuh harus berorientasi perilaku warga

Mahasiswa program doktor psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Dr Rahmanto Kusendi dalam promosi doktornya di Unika Atma Jaya, Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Humas Unika Atma Jaya)

Jakarta (ANTARA) - Peneliti yang juga mahasiswa program doktor psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Dr Rahmanto Kusendi mengatakan penanganan pemukiman kumuh di perkotaan perlu berorientasi pada perilaku masyarakat.

“Tidak ada lingkungan kumuh, namun yang ada adalah perilaku kumuh yang membuat lingkungan menjadi rusak,” ujar Rahmanto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Hal tersebut disampaikan Rahmanto dalam sidang terbuka Program Doktor Psikologi Unika Atma Jaya.

Dia menegaskan bahwa adanya lingkungan kumuh disebabkan perilaku kumuh yang dilakukan. Oleh karena itu, perlu intervensi perilaku agar masyarakat dapat meninggalkan perilaku kumuh.

Penelitian yang dilakukan di kawasan pesisir Jakarta tersebut, kata dia, dapat memberikan input sebagai peta awal pengambil keputusan, terutama pemerintah sebagai regulator kebijakan perkotaan, serta keterlibatan LSM dan masyarakat itu sendiri.

“Penelitian ini secara garis besar memberikan kontribusi model teori terbaru tentang perilaku penyebab langgengnya kawasan kumuh di perkotaan terutama pesisir utara Jakarta, dengan pendekatan teori psikologi dan keilmuan lain yang berhubungan agar didapat suatu saran kebijakan bagi pemangku kepentingan,” jelas dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penanganan pemukiman kumuh perkotaan perlu berorientasi pada perilaku