Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memberdayakan para kader kesehatan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang ada di kelurahan-kelurahan dalam rangka transformasi bidang kesehatan pada peningkatan layanan kesehatan primer di puskesmas.
Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widyantara di Bantul, Minggu, mengatakan, tenaga kesehatan yang dimiliki pemerintah daerah (pemda) ini saat ini adalah mereka yang bertugas di puskesmas tiap kecamatan maupun rumah-rumah sakit daerah milik pemerintah.
"Kalau yang di desa itu dari para kader kesehatan yang selama ini bertugas di posyandu. Jadi itu nanti akan kami berdayakan untuk transformasi bidang kesehatan pada integrasi layanan primer," katanya.
Selain di puskesmas, kata dia, kader-kader posyandu yang sebarannya ada di tiap pedukuhan juga akan dilibatkan dalam pengaktifan kembali layanan kesehatan di puskesmas pembantu (pustu) di desa, dalam menjalankan transformasi bidang kesehatan sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Di Pustu juga kami libatkan kader-kader posyandu yang selama ini ada, jadi bukan tenaga baru, tapi yang sudah ada selama ini akan kita tingkatkan untuk bisa bersama dengan tenaga kesehatan puskesmas untuk melayani di pustu," katanya.
Jumlah pustu di Bantul saat ini, lanjutnya, ada sekitar 45 puskesmas, yang pada saat pandemi COVID-19 ada beberapa pustu kurang aktif, sehingga secara bertahap akan diaktifkan lagi untuk mendukung pelayanan kesehatan primer di masyarakat.
Terkait dengan ketersediaan bidan di kelurahan, kata dia, Dinkes Bantul sejak tahun 2023 sudah mengeluarkan kebijakan program bidan penanggung jawab kelurahan walaupun bidan itu dari puskesmas.
"Dengan istilah Bijak atau bidan penanggung jawab kelurahan, sudah di-SK-kan, jadi sudah ada pengampunya dari masing masing desa, bidan-bidan dari puskesmas yang mengampu. Walaupun dalam praktiknya tidak hanya bidan saja yang bertanggung jawab, tapi dibantu bidan lain dari masing-masing puskesmas," katanya.