Gunungkidul (ANTARA) - Kelompok Tani Makmur Karangtengah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanen padi seluas 10 hektare dengan produktivitas sebesar 8,7 ton per hektare gabah kering panen atau 7,04 ton per hektare gabah kering giling.
Ketua Kelompok Tani Makmur, Sugiyo di Gunungkidul, Rabu, mengatakan jenis padi yang ditanam, yakni PP, Cakra Buana, Ciherang dan Madu.
"Kami bersyukur meski panen telat karena masa tanam yang mundur, hasil yang didapatkan mampu mencukupi kebutuhan hidup. Terlebih saat ini harga beras di sejumlah wilayah termasuk Gunungkidul relatif tinggi," kata Sugiyo.
Ia mengatakan dari 69 anggota Kelompok Tani Makmur, yang menjual padi sedikit, sebagian besar padi dikonsumsi sendiri untuk stok mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Mayoritas petani, hasil panen lebih banyak disimpan untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga dibandingkan dijual," katanya.
Sugiyo juga berharap pemkab membangunkan akses jalan usaha tani. Saat ini, jalan usaha tani belum bisa dilalui kendaraan atau traktor serta dukungan peningkatan produksi dan meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok.
"Masih ada sedikit kendala butuh dukungan agar sarana salah satunya prasarana jalan usaha tani yang memadahi," katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan tingginya harga beras salah satunya disebabkan oleh telatnya musim tanam di sejumlah wilayah. Hal ini tentunya mengakibatkan mundurnya masa panen.
Sejumlah wilayah di Gunungkidul menurut data dari Dinas Pertanian sudah mulai panen.
"Kami berharap masyarakat khususnya petani tidak terpengaruh dengan naiknya harga beras," katanya.
Ia meminta petani menanam padi jika memungkinkan untuk ditanam dua kali dalam setahun. Hal ini tentu saja untuk menjaga produktivitas pertanian khususnya padi.
"Beberapa wilayah seperti Ponjong, Karangmojo, Wonosari, Nglipar dan Playen sudah mulai panen," katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono menambahkan data produktivitas padi di beberapa daerah mulai masuk. Di Ponjong, provitas mencapai 6,8 ton gabah kering giling dengan luasan lahan yang sudah panen mencapai 25 Hektare.
Di Wonosari sudah panen 29 hektare provitas 7 ton gabah kering giling per hektare, Karangmojo 11 hektare provitas 6,9 ton gabah kering giling.
Selanjutnya, di Tepus panen lahan kering 15 hektare provitas 3,5 per hektare.
"Data ini bersifat sementara. Hal yang terpenting hasil panen kali ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan beras petani, sehingga tidak terkena dampak kenaikan harga beras," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petani Karangtengah Gunungkidul panen padi seluas 20 hektare
Berita Lainnya
DKPP Bantul targetkan luas panen padi pada 2025 tembus 30 ribu hektare
Senin, 2 Desember 2024 11:58 Wib
Sleman tanam padi organik Sembada Merah di Sumberejo
Kamis, 28 November 2024 18:27 Wib
Kelompok Tani "Taruno Mulyo" gelar tradisi "Wiwitan" panen
Selasa, 26 November 2024 16:23 Wib
DKPP Bantul siapkan penyuluh pertanian untuk persemaian padi jelang musim tanam
Jumat, 1 November 2024 17:08 Wib
Kakorbinmas Baharkam Polri menyemai padi di Nglatek Kulon Progo
Kamis, 31 Oktober 2024 22:03 Wib
BMKG sebut petani mesti cermat manfaatkan musim hujan panjang
Jumat, 18 Oktober 2024 8:46 Wib
Produksi padi Sleman Januari-September 178.899 ton
Jumat, 11 Oktober 2024 13:57 Wib
Luas panen padi di Bantul selama 2024 capai 28.600 hektare
Senin, 7 Oktober 2024 16:55 Wib