Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani

id Ketahanan pangan,Kulon Progo

Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Penjabat Bupati Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ni Made Dwipanti Indrayanti mendorong pemangku kebijakan melakukan koordinasi dengan petani agar stabilisasi harga dan pasokan pangan pada bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri dapat terjaga.

Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Selasa, mengatakan produktivitas yang terus menerus meningkatkan pasokan cadangan pangan.

"Untuk itu, perlu ada komunikasi dengan petani," kata Ni Made.

Ia juga meminta pemangku kebijakan melakukan komunikasi dengan petani untuk pemanfaatan lahan marjinal yang ada di Kulon Progo.

"Jadi tidak hanya pada saat musim, tetapi saat tidak musim juga, sehingga kita dapat melihat lahan mana saja yang dapat ditanami komoditas," kata Ni Made.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Agus Setiawan mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan melaksanakan pasar tani untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pangan.

Program pasar tani yang digelar setiap Sabtu dan Minggu di jalur wisata menuju Waduk Sermo terus dilakukan optimalisasi.

"Program pasar tani ternyata lumayan menguntungkan dan diminati oleh masyarakat," kata Agus.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Sudarna menyampaikan data mengenai kenaikan dan penurunan harga pangan dari 23 Januari 2024 hingga 1 Maret 2024 di Kulon Progo.

Dari data yang disampaikan, daging ayam, telur, gula pasir, jagung, bawang merah, dan cabai mengalami kenaikan harga. Sedangkan untuk minyak goreng, bawang putih, tidak ada kenaikan dan penurunan harga secara signifikan, kedelai mengalami penurunan harga, sementara untuk harga beras yang sempat naik hingga Rp16.233 mulai, sekarang mengalami penurunan menjadi Rp16.033 hingga Rp15.066 per kilogram.

"Harga beras di Kulon Progo mulai mengalami penurunan. Secara pasokan dan cadangannya mencukupi," katanya.