Dinas Perdagangan Kulon Progo memberikan pelatihan pengolahan pangan

id Kulon Progo,Disdagin Kulon Progo

Dinas Perdagangan Kulon Progo memberikan pelatihan pengolahan pangan

Disdagin Kulon Progo memberikan pelatihan membuat makanan berbahan baku dari lokal. (ANTARA/HO-Dokumen Disdagin Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan pelatihan pengolahan pangan berbahan baku lokal dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat di setempat.

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Ade Wahyudiyanto di Kulon Progo, Kamis, mengatakan pelatihan diberikan kepada 20 pelaku industri kecil menengah di Kalurahan Sendangsari.

"Pelatihan ini sasarannya adalah pelaku IKM yang mengolah bahan baku umbi-umbian," kata Ade.

Ia mengatakan potensi Kalurahan Sendangsari sebagai sentra olahan pangan berbahan baku lokal memiliki peluang dalam menjawab permintaan konsumen. Salah satu yang diupayakan adalah kegiatan program satu desa satu produk (OVOP) dari Kementerian Perindustrian.

Program ini bertujuan untuk memajukan IKM yang memiliki keunggulan produk mewakili daerahnya sehingga lebih berdaya saing.

"Sejalan dengan kegiatan pelatihan tentang pemanfaatan bahan baku lokal untuk olahan pangan yang memiliki peluang yang cerah untuk dikembangkan," katanya.

Ade mengatakan pelatihan diharapkan mampu menciptakan wirausaha baru yang unggul. Dalam menjalankan sebuah usaha harus menekankan pada semangat bersanding bukan bersaing. Dalam perjalanan usaha diperlukan partner dalam memaksimalkan kualitas produk, hal ini bisa didapatkan dengan kolaborasi dan semangat untuk saling memberi masukan di setiap unit usaha.

"Kegiatan usaha perlu diberikan wadah untuk bersama-sama mengembangkan usaha, salah satunya melalui bentuk kelompok atau semacam grup untuk berkomunikasi," katanya.

Selain itu, lanjut Ade, dalam menjalankan usaha, aspek legalitas sebuah kegiatan usaha harus dimiliki, namun hal yang perlu diperhatikan sebagai sebuah awalan dalam menjalankan usaha adalah konsistensi.

"Ke depan banyak hal yang harus dipenuhi sebagai seorang pelaku usaha yang bergerak di bidang olahan makanan, seperti PIRT, izin edar, halal, merek dan berbagai legalitas pendukung usaha.

Kami berharap pelaku IKM yang dilatih pengolahan berbasis potensi lokal dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki," katanya.