DLH Sleman menyediakan bibit pohon gratis untuk tambah luasan RTH

id Ruang terbuka hijau ,RTH Sleman ,DLH Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman

DLH Sleman menyediakan bibit pohon gratis untuk tambah luasan RTH

Ilustrasi: Sejumlah Polwan menanam pohon dikawasan yang terkena awan panas saat Erupsi Merapi, di dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta FOTO ANTARA/ Wahyu Putro A/ss/nz/11

Sleman (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyediakan bibit pohon gratis bagi masyarakat atau kelompok masyarakat untuk membantu menambah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah itu yang masih di bawah angka ideal.

"Bibit pohon ini gratis bagi masyarakat atau kelompok masyarakat, terutama yang akan melakukan gerakan penanaman pohon di wilayah Sleman," kata Kepala DLH Sleman Epiphana Kristyani di Sleman, Rabu.

Menurut dia, saat ini luasan RTH di Sleman dapat dikatakan masih berada di bawah angka ideal yakni berkisar 8,7 persen dari luas wilayah Sleman.

"Padahal angka idealnya, ketersediaan RTH harus mencapai 20 persen dari luas wilayah kabupaten," katanya.

Ia mengatakan masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan bibit pohon gratis tersebut dapat mengajukan ke DLH Kabupaten Sleman dan nanti akan ditindaklanjuti.

"Persyaratannya harus diketahui oleh kalurahan (setingkat desa) kemudian diserahkan ke DLH Sleman. Nanti akan kami kirim bibit pohon sesuai dengan yang diminta masyarakat," katanya.

Epiphana mengatakan setelah bibit pohon didistribusikan dan dilakukan penanaman, maka pihaknya juga akan melakukan pendampingan dalam perawatan pohon tersebut.

"Hal ini agar pohon yang ditanam tersebut dapat tumbuh maksimal. Kami juga akan mengecek secara rutin apakah dapat tumbuh dengan baik atau diperlukan penggantian bibit baru," katanya.

Ia mengatakan adanya RTH di wilayah memang sangat diperlukan karena difungsikan sebagai ruang publik, sekaligus untuk mengurangi polusi yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan asap mesin lainnya.

"Saat ini indeks kualitas udara di Sleman tercatat berada pada angka 86. Penyumbang polusi udara terbesar dari asap kendaraan bermotor," katanya.

Minimnya RTH di Sleman, kata dia, karena berbagai faktor antara lain karena adanya lahan serta mahalnya harga tanah di Sleman.

"Ini cukup menyulitkan jika ingin melakukan pengadaan RTH. Kami berharap masyarakat bisa membantu pemerintah dalam penyediaan ruang hijau dengan penanaman pohon di lingkungan sekitarnya," kata Epiphana.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024