Bantul (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut progres pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Pedukuhan Dingkikan, Kelurahan Argodadi dimulai dua bulan lalu, saat ini sudah mencapai hampir 50 persen.
"Alhamdulillah untuk TPST di Argodadi sudah hampir 50 persen, jadi di minggu ini kita sudah mulai 'nyetting' alat untuk kemudian diujicobakan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul Bambang Purwadi di Bantul, Rabu.
Dia menjelaskan TPST Argodadi yang diproyeksikan mampu mengolah sampah dengan kapasitas hingga 30 ton per hari tersebut nantinya terdapat tiga modul. Dari tiga modul tersebut, salah satu di antaranya siap dioperasikan.
"Modul satu itu landasannya atau cornya sudah kering, kan di TPST Argodadi ada tiga modul, harapannya modul satu di Juni atau paling cepat pertengahan bulan ini bisa kita operasikan," katanya.
Selain TPST Argodadi, kata dia, sejumlah fasilitas pengolahan sampah di Bantul juga sedang proses pembangunan, seperti kawasan pengolahan sampah konsep Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi di Kelurahan Bawuran, Kecamatan Pleret.
"Kalau di Bawuran masih proses, karena di sana itu yang membangun dari BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), tapi kurang lebih progresnya sudah mencapai 45 sampai 50 persen," katanya.
Dia menjelaskan kawasan pengolahan sampah ITF pusat karbonasi Bawuran itu, proyek dengan pengelolaan diserahkan BUMD Bantul, pengolahan sampah dengan kapasitas hingga 70 ton sampah tersebut untuk mendukung program Bantul Bersih Sampah Tahun 2025.
"Kemudian TPST di Modalan, Banguntapan, sudah lumayan, proses pembangunan hampir 60 persen, karena memang kita dibantu anggaran dari pemerintah pusat," katanya.
Pihaknya menargetkan seluruh fasilitas pengolahan sampah di Bantul dapat selesai dan dioperasikan pada akhir 2024. Hal itu guna mendukung percepatan desentralisasi pengelolaan sampah DIY yang saat ini diserahkan ke masing masing kabupaten.