Bantul mulai melaksanakan pekerjaan fisik padat karya di 300 lokasi

id Padat karya infrastruktur ,Disnakertrans Bantul ,Pembuatan corblok jalan

Bantul mulai melaksanakan pekerjaan fisik padat karya di 300 lokasi

Kegiatan pekerjaan corblok jalan padat karya infrastruktur di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mulai melaksanakan pekerjaan fisik program padat karya infrastruktur yang bersumber dari anggaran bantuan keuangan khusus (BKK) tahun 2024 di sebanyak 300 titik.

"Untuk padat karya BKK DIY Tahun 2024 sudah dimulai secara serentak pelaksanaan fisiknya mulai tanggal 12 Juni, yang harapannya dapat diselesaikan selama 21 hari ke depan," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan, dengan waktu pelaksanaan pekerjaan fisik selama 21 hari, maka harapannya pembangunan sarana dan prasarana perdesaan melalui padat karya di sebanyak 300 lokasi seluruh Bantul itu dapat selesai maksimal hingga 6 Juli 2024.

"Targetnya nanti bisa terbangun sarana prasarana fisik di 300 lokasi, selain itu masyarakat penganggur, setengah penganggur dan warga miskin juga mendapatkan pekerjaan meskipun sifatnya hanya sementara, atau selama pelaksanaan fisiknya," katanya.

Dia mengatakan, sebab kegiatan padat karya infrastruktur tersebut melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal di masing masing sekitar lokasi, dan mendapatkan UPK (upah perangsang kerja) untuk menambah penghasilan keluarga.

"Sehingga nantinya bisa menjadi tambahan penghasilan atau penghasilan mereka untuk menghidupi keluarganya. Bahkan, lebih dari itu, di wilayahnya telah terbangun sarana dan prasarana fisik untuk menunjang aktivitas perekonomian warga," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, program padat karya infrastruktur memang merupakan program tahunan Disnakertrans Bantul dalam percepatan pembangunan sarana fisik dan pemberdayaan masyarakat terutama kurang mampu agar mendapatkan pekerjaan.

"Dari 300 lokasi padat karya, yang anggaran tiap lokasi sebesar Rp100 juta ada di sebanyak 276 lokasi, sementara yang anggaran Rp200 juta ada di 24 lokasi," katanya.

Dia mengatakan, untuk jenis pekerjaan padat karya meliputi pembangunan corblok jalan yang menghubungkan antar dusun, kemudian talud, saluran drainase, dan sarana prasarana fisik yang dibutuhkan masyarakat dan diusulkan ke pemerintah daerah.