Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta senantiasa berupaya menguatkan pendidikan karakter bagi kaum muda untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
"Upaya ini dilakukan dengan terus membentuk kader Pancasila di seluruh kalurahan (setingkat desa) di Sleman," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Jumat.
Menurut dia, kader Pancasila memiliki tugas yang cukup berat dan mulia, yakni memberikan contoh dan mengajak seluruh masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Menjadi kader yang mengamalkan nilai Pancasila bukan tugas ringan. Diperlukan komitmen yang kuat, integritas diri dan konsistensi dalam pelaksanaannya," katanya.
Ia mengatakan, terlebih lagi Pancasila bukanlah hanya slogan ataupun hafalan. Pancasila merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Tanpa pengamalan secara nyata dalam kehidupan, maka Pancasila hanya sekedar teks atau tulisan belaka," katanya.
Kustini mengatakan, upaya revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, perlu senantiasa dilakukan karena dalam pertumbuhan dan perkembangan kebangsaan Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak terjadi dinamika seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman.
"Era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini menjadikannya seperti pisau bermata dua. Dapat digunakan untuk menguatkan nilai-nilai ideologi Pancasila kepada masyarakat dan generasi muda pada khususnya. Atau sebaliknya berpotensi menjadi ancaman masuknya ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," katanya.
Ia mengatakan, melalui media sosial faham-faham radikalisme atau ideologi-ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila dapat diakses atau diunduh oleh masyarakat luas kapanpun dan dimanapun. Maka dari itu diperlukan filter yang kuat untuk perlindungan dari degradasi nilai-nilai Pancasila yang disebabkan oleh sumber informasi yang salah.
"Keluarga, sekolah dan lingkungan tempat tinggal menjadi benteng yang efektif untuk menangkal penyesatan ideologi," katanya.
Menjadi Kader Pancasila, kata dia, berarti menjadi yang pertama dan panutan bagi masyarakat, harus lebih paham, lebih siap dan lebih baik dalam pengamalan Pancasila.
"Tentunya tanggung jawab ini tidak main-main dan harus dilaksanakan dengan tekad yang kuat dan keteguhan hati," katanya.