Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyatakan jumlah warga yang terdampak kemarau di wilayah itu telah mencapai 2.027 keluarga yang terdiri atas 7.508 jiwa.
"Dampak kemarau yang dialami warga berupa krisis air bersih, baik yang sumur atau sumber air lainnya mengering maupun air sumurnya masih ada tapi terintrusi air laut, sehingga tidak layak konsumsi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara di Cilacap, Sabtu.
Ia mengakui jumlah warga yang mengalami krisis air bersih di Cilacap cenderung bertambah meskipun wilayah yang terdampak kemarau hingga saat ini masih sebanyak 10 desa di 6 kecamatan, yakni Desa Bojong dan Ujungmanik (Kecamatan Kawunganten).
Selanjutnya, Desa Cimrutu, Rawaapu, dan Bulupayung (Kecamatan Patimuan), Gintungreja dan Karanggintung (Gandrungmangu), Rawajaya (Bantarsari), Karangkemiri Jeruklegi), serta Panikel (Kampunglaut).
Dia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus menyalurkan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024 bagi warga yang membutuhkan air bersih.
"Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui APBD Tahun 2024, mengalokasikan anggaran senilai Rp200 juta untuk penyaluran bantuan air bersih bagi masyarakat yang mengalami krisis air bersih," katanya didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan.
Berita Lainnya
Retno Marsudi menjadi Utusan Khusus Sekjen PBB pertama dari Indonesia
Sabtu, 14 September 2024 11:23 Wib
BPBD Bantul distribusi bantuan air bersih ke SD Ciren
Jumat, 13 September 2024 17:07 Wib
BPBD Kulon Progo salurkan 36 tangki air bersih ke warga terdampak kekeringan
Kamis, 12 September 2024 11:04 Wib
BMKG prakirakan sejumlah kota di Tanah Air diguyur hujan
Kamis, 12 September 2024 6:18 Wib
Gapasdap menangkap peluang transportasi air di IKN
Rabu, 11 September 2024 22:29 Wib
BPBD Bantul menyalurkan air bersih 278 tangki ke wilayah kekeringan
Selasa, 10 September 2024 17:48 Wib
Pesawat Trigana Air gagal lepas landas di Bandara Serui
Senin, 9 September 2024 13:40 Wib
Paus Fransiskus meninggalkan Tanah Air
Jumat, 6 September 2024 10:35 Wib