Yogyakarta (ANTARA) - Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (YKPN) Yogyakarta melakukan pelantikan Direktur Politeknik YKPN Prof Dr Krismiaji, MSc, Ak, CA dan Ketua STIM YKPN Dr Suparmono, MSi masa bakti 2024-2028.
Pelantikan dilakukan Ketua Pengurus Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Prof Dr Djoko Susanto di Kampus Politeknik YKPN Yogyakarta, Rabu.
Prof Krismiaji menggantikan Drs Sururi, MBA, Ak, CA, CPA yang telah menduduki jabatan Direktur Politeknik YKPN selama dua periode, yakni pada 2016-2020 dan 2020-2024, sedangkan Dr Suparmono menduduki jabatan Ketua STIM YKPN untuk periode keduanya, setelah periode pertama pada 2020-2024.
Melalui pelantikan pimpinan puncak Politeknik YKPN dan STIM YKPN diharapkan dua dari empat perguruan tinggi di bawah YKPN Yogyakarta ini akan semakin berkembang serta mampu mempertahankan dan memperkuat reputasinya sebagai perguuran tinggi berkualitas dan terpercaya di Yogyakarta.
Kedua pimpinan perguruan tinggi di bawah YKPN ini menyatakan komitmennya yang tinggi untuk mempertahankan tradisi kualitas perguruan tinggi di bawah YKPN, termasuk berkomitmen untuk bersama-sama perguruan tinggi lain di Yogyakarta dalam mempertahankan reputasi Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota budaya.
Politeknik YKPN dan STIM YKPN telah menjadi bagian dari aset pendidikan Kota Yogyakarta, yang teruji dan terbukti melalui perjuangannya untuk mencapai setengah abad dalam membagun perguruan tinggi bereputasi.
Krismiaji menyatakan bahwa peningkatan kualitas secara berkelanjutan merupakan prinsip utama yang akan dipegang erat dan dipertahankan di bawah kepemimpinannya.
"Nama besar Politeknik YKPN, yang merupakan transformasi dari Akademi Akuntansi YKPN, selain pada keunggulan kompetensi lulusannya, juga pada kekuatan dan keluasan jejaring dengan pengguna lulusan," ujarnya.
Oleh karena itu, Krismiaji mengemukakan bahwa agenda utama program kerjanya adalah memperkuat dan memperluas jejaring dengan pengguna lulusan dan melakukan transformasi digital pada konten dan metode pembelajaran di Politeknik YKPN untuk memastikan kesesuaian kompetensi lulusan dengan dinamika tuntutan praktik industri, yang selama ini telah menjadi kekuatan, keunggulan, serta ciri utama lulusan Politekik YKPN dan juga lulusan perguruan tinggi lain di bawah YKPN.
Krismiaji menyatakan bahwa saat ini Politeknik YKPN baru memiliki tiga program studi unggulan, yakni D3 Akuntansi, Sarjana Terapan Akuntasi Perpajakan, dan Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik, dengan jumlah lulusan lebih dari 16.000 orang yang berkarir pada beragam bidang industri dan lembaga pemerintah, dengan beragam prestasi dan posisi strategis.
"Rekrutmen lulusan di kampus dari rata-rata 73 perusahaan per tahun, tidak termasuk rekrutmen dari lembaga pemerintah, tidak terlepas dari fakta tentang jumlah, kualitas, prestasi, dan posisi strategis para lulusan Politeknik YKPN," tuturnya.
Sementara itu, Suparmono menngemukakan bahwa saat ini STIM YKPN berada pada kuadran dua sehingga ke depan perlu meningkatkan status akreditasi dan jumlah mahasiswa baru.
"Saat ini kondisi persaingan antarperguruan tinggi semakin ketat. Kata kunci menghadapi persaingan adalah kolaborasi," ujarnya.