Permintaan maaf Presiden Jokowi kiat jitu kembalikan kesukaan jelang jabatan berakhir

id Kunto Adi Wibowo, pakar, komunikasi politik, permintaan maaf jokowi

Permintaan maaf Presiden Jokowi kiat jitu kembalikan kesukaan jelang jabatan berakhir

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo. ANTARA/Dokumen pribadi/am.

Jakarta (ANTARA) -
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo menilai permintaan maaf yang disampaikan Presiden Joko Widodo merupakan strategi jitu untuk bisa mengembalikan tingkat kesukaan atau favoritisme terhadap dirinya, menjelang akhir masa jabatan.
 
Dia memandang akhir-akhir ini banyak yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo, khususnya mengenai dinamika kepindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka dia mencermati  komunikasi politik yang dilakukan Jokowi adalah jenius.
 
"Karena dengan permintaan maaf, tapi tidak spesifik meminta maaf karena apa, salahnya karena apa, membuat penerimaan Pak Jokowi menjadi lebih tinggi," kata Kunto saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
 
Menurutnya permintaan maaf yang disampaikan oleh Presiden Ke-7 Republik Indonesia itu paling tidak bisa menetralisir kritik-kritik tersebut. Dengan kerendahan hati dan kemauan meminta maaf, akan membuat penilaian kepribadian terhadap Jokowi menjadi baik.
 
Walaupun demikian, dia menilai bahwa permintaan maaf itu bukan hanya pribadi Jokowi saja, melainkan juga mewakili pemerintahan selama 10 tahun terakhir. Permintaan maaf itu pun ditujukan khususnya kepada konstituennya yang telah memilihnya dalam Pemilu 2024.
 
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar nilai permintaan maaf Jokowi strategi jitu kembalikan kesukaan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024