Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Job Fair 2024 di SMK Negeri 2 Pengasih untuk memfasilitasi antara pengguna tenaga kerja atau perusahaan dengan pencari kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo Bambang Sutrisno di Kulon Progo, Rabu, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh perusahaan dan lembaga yang berlokasi di DIY, Jawa Tengah hingga Kalimantan, serta juga turut serta Pelaksana Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk proses rekrutmen melalui mekanisme antarkerja antarnegara.
"Sasaran Kulon Progo Job Fair 2024 yang berlangsung selama 6-7 Agustus 2024 ini yakni untuk pencari kerja secara umum, baik dari lokal Kulon Progo maupun dari luar wilayah," kata Bambang.
Ia mengatakan kegiatan ini harapannya bisa memfasilitasi antara pengguna tenaga kerja atau perusahaan dengan pencari kerja, sehingga harapannya banyak tenaga kerja yang terserap, dan angka pengangguran bisa menurun.
Dalam Job Fair 2024 ini, pencari kerja maupun perusahaan yang terlibat tidak dipungut biaya atau gratis.
"Pencari kerja yang hadir bisa melakukan registrasi secara daring terlebih dahulu," katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Sri Nurkyatsiwi mengapresiasi terselenggaranya Job Fair 2024 tersebut, karena dapat mempertemukan langsung antara pemberi kerja dengan para pencari kerja yang ada di Kulon Progo.
"Melalui kegiatan Job Fair ini diharapkan membantu perusahaan dalam memperoleh calon tenaga kerja sesuai kebutuhan, sekaligus mengurangi biaya pengeluaran terkait dengan merekrut calon tenaga kerja," kata Siwi.
Menurutnya, salah satu permasalahan pokok ketenagakerjaan adalah tidak seimbangnya ketersediaan lowongan dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini terkait kesenjangan antara kebutuhan pasar kerja dengan aspek kualitas maupun kuantitas tenaga kerja yang ada.
Selain itu juga masih terbatasnya informasi dan komunikasi antara perusahaan pemberi kerja dengan pencari kerja. Ia berharap Job Fair 2024 ini dapat menyerap lebih banyak lagi pencari kerja.
"Tanpa dukungan dari semua pihak khususnya para pengusaha/perusahaan pengguna, maka upaya kami dalam mengatasi pengangguran akan sia-sia. Mengingat masalah ketenagakerjaan bukan hanya masalah pemerintah saja melainkan masalah kita semua," kata Siwi.