Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan serius mendorong kasus dugaan perundungan kasus dugaan perundungan di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, yang berujung pada bunuh diri seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk diproses secara hukum.
"Bagaimana kasus 'bulliying' itu nanti berkaitan isu hukum, saya serius, saya benar-benar yang ini saya akan dorong ke ranah hukum biar ada hukuman maksimal bagi yang melakukannya biar ada efek jeranya," kata Budi Gunadi di Kompleks Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenkes RI sanksi berat 39 pelaku perundungan di RS vertikal di tanah air
Tanpa ada proses hukum terhadap kasus semacam itu, menurut Budi, sistem dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) akan sulit diperbailki.
"Kalau tidak, ya pejabat petingginya saja enggak mau menerima gitu, ya bagaimana ini bisa diperbaiki sistemnya," kata dia.
Kendati belum menjawab secara gamblang terkait hasil investigasi kasus dugaan perundungan itu, Budi menyatakan telah sangat mengetahui apa yang terjadi dalam kasus itu. "Yang saya lihat sudah jelas sekali dari 'whatsapp' (WA)-nya," kata dia.
Budi mengaku mengantongi banyak informasi setelah bertemu langsung dengan keluarga mendiang Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS Undip di Tegal, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
"Bukan hanya 'diary'-nya, tapi 'chat' dengan bapaknya, 'chat' dengan ibunya, 'chat' dengan adiknya, 'chat' tantenya, semuanya sudah saya. Jadi, kalau saya pribadi, saya sudah tahu lah apa yang terjadi. Saya sudah sangat tahu apa yang terjadi," ucap Budi.
Menurut Budi, hasil investigasi internal dari Kemenkes terkait kasus itu telah diserahkan ke kepolisian.
Tim investigasi Kemenkes, katanya, telah mendapatkan sejumlah dokumen yang berhubungan dengan kasus itu mulai dari riwayat percakapan "whatsapp" (WA), catatan, hingga rekaman.
Baca juga: Menkes: Banyak peserta PPDS di Indonesia yang ingin bunuh diri
"Itu kan para PPDS itu dipanggil juga kan, kemudian diarahkan atau bahasanya diintimidasi kan, harus begini, harus begini, harus begini, dapat juga kita rekamannya. Itu sudah ada semua. sudah gamblang," ujar dia.
Menurut Budi, menghilangkan sama sekali praktik perundungan di PPDS merupakan mimpinya yang harus terwujud setelah upayanya menyelamatkan ayah mendiang Aulia Risma Lestari tidak berhasil.
Ayah dari dokter Aulia wafat setelah menjalani proses rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, Selasa, sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurut Budi, dirinyalah yang telah mengarahkan agar ayahanda mendiang dokter Aulia dirujuk di RSUP dr Cipto Mangunkusumo Jakarta sehingga mendapatkan perawatan lebih baik.
Hal itu dilakukan Budi saat mengunjungi keluarga Aulia di Tegal yang lantas mengetahui bahwa kondisi kesehatan ayah mendiang dokter Aulia memprihatinkan.
"Yang saya harus lakukan nomor satu mencoba menyelamatkan bapaknya semaksimal mungkin, supaya bisa mengurangi derita dan tekanan keluarga tapi tidak berhasil. Seenggaknya mudah-mudahan tuh mimpi saya yang kedua bisa berhasil menghilangkan praktik 'bullying' yang sangat tidak manusiawi ini dalam pendidikan dokter spesialis di kita secepat mungkin," ujar Budi.
Sebelumnya, di Jakarta, Senin (26/8), Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan mengumumkan hasil investigasi terkait kasus dugaan perundungan di Undip, Semarang, yang berujung pada bunuh diri seorang mahasiswi PPDS pada minggu ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes serius dorong dugaan perundungan PPDS Undip diproses hukum
Berita Lainnya
Menhub sebut Tol Laut inisiasi Presiden Jokowi untuk angkutan logistik wilayah 3TP
Selasa, 1 Oktober 2024 5:32 Wib
Pemerintah AS komitmen mendukung ekonomi digital di Indonesia
Kamis, 26 September 2024 15:38 Wib
Dinkes Kulon Progo selenggarakan bimtek keamanan pangan untuk SPP-IRT
Rabu, 25 September 2024 10:04 Wib
Menkominfo sebut kasus curi data kartu SIM kesalahan mitra nakal Indosat
Kamis, 12 September 2024 16:10 Wib
Menkominfo sebut kebijakan afirmasi dukung industri pusat data
Kamis, 12 September 2024 12:01 Wib
MRT Medansatria-Tomang bakal melintasi 21 stasiun
Rabu, 11 September 2024 13:17 Wib
Kemenkeu sebut realisasi Dana Otsus 2024 di Papua Barat Daya Rp597,6 miliar
Selasa, 10 September 2024 16:07 Wib
Penambahan alat deteksi kanker di 16 RS ditargetkan tuntas 2027
Senin, 9 September 2024 15:12 Wib