Bupati Sleman Kustini berkomitmen membangun Sleman Barat jadi pusat pariwisata berbasis pertanian

id bupati sleman, Kustini Sri Purnomo,sleman barat

Bupati Sleman Kustini berkomitmen membangun Sleman Barat jadi pusat pariwisata berbasis pertanian

Wisata jeep di Kawasan Wisata Gamplong, di Kabupaten Sleman, DIY. (ANTARA/HO-Pemkab Sleman)

Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berkomitmen untuk melakukan percepatan pembangunan sektor pariwisata dan infrastruktur Sleman Barat dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kustini Sri Purnomo di Sleman, Rabu (11/9), menyampaikan bahwa Pemkab Sleman akan menginventarisasi potensi yang ada di Sleman Barat (Kapanewon Moyudan, Minggir, Godean dan Seyegan) menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata berbasis agrowisata sekaligus sebagai pusat lumbung pangan di wilayah ini.

"Nanti akan kami koordinasikan dengan pelaku UMKM, pelaku wisata dan petani, untuk  dipertegas rencana lagi terkit proyeksi pengembangan potensi di sana bersama pemangku kepentingan setempat," kata Kustini.

Ia mengatakan untuk peningkatan ekonomi nanti pelaku UMKM, pariwisata, jasa usaha pariwisata, ekonomi kreatif mendapat pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pariwisata dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Begitu juga sektor pertanian ada pendampingan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sehingga Sleman Barat tetap menjadi lumbung pangan di Kabupaten Sleman.

"Nanti, kita benahi secara bersama-sama. Ke depan, Sleman Barat kami perjuangkan sebagai pusat wisata dan pusat lumbung pangan," katanya.

Kustini Sri Purnomo juga berkomitmen mengintegrasikan kawasan Sleman Barat dengan exit toll Bandara YIA-Solo, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.

Seperti diketahui, berdasarkan peta trase, setidaknya ada empat akses keluar masuk jalan tol yang berada di sepanjang Ring Road Utara, Depok, Sleman. Terdiri atas, pertama on/off ramp di kawasan Maguwoharjo yang berdasarkan peta tampak titiknya berada di sebelah utara ring road tepatnya di Kawasan Sanggrahan sebelah barat SMK 1 N Depok. Akses ini sangat memungkinkan untuk terhubung langsung dengan ring road timur, Jalan Solo dan Jalan Tajem.

Kedua, on/off ramp UPN, berdasarkan titik petanya berada di sebelah utara ring road atau sebelah barat Jalan Nusa Indah. Akses keluar masuk tol ini nantinya akan terkoneksi dengan ring road dan jalan Nusa Indah.

Ketiga on/off ramp Monjali yang berada di sebelah utara ring road. Adapun titiknya kemungkinan berada di tengah-tengah antara Jalan Palagan dan Jalan Kaliurang. Akses ini secara otomatis akan terkoneksi dengan ring road serta kedua jalan tersebut.

Keempat on/off ramp Trihanggo yang berada di simpang empat Trihanggo. Titiknya berada di sebelah utara rong road. Akses ini selain terkoneksi langsung dengan ring road, juga terhubung dengan Jalan Kabupaten. Titik on off ini berada di sebelah timur junction Sleman yang merupakan titik persimpangan antara tol Yogyakarta-Bawen, Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-YIA.

"Di Sleman Barat menjadi pintu masuk Sleman dari sisi barat. Dengan adanya Bandara YIA, nanti akan kami integrasikan dengan exit toll supaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Namun demikian, kata Kustini, Pemkab Sleman tetap mempertahankan sebagai lumbung pangan yang direncanakan dikembangkan sebagai kawasan pertanian modern. Nantinya, pertanian juga dikolaborasikan dengan pariwisata.

"Kami akan menjadikan sawah pertanian menjadi tujuan wisata. Nanti akan dikemas semenarik mungkin bisa mendatangkan wisatawan ke Sleman Barat," pungkasnya.