Beijing (ANTARA) - Pemerintah China telah melakukan evakuasi terhadap 215 warga negara Tiongkok dari Lebanon dengan menggunakan pesawat terbang maupun kapal.
"Dengan kerja sama berbagai pihak, kami telah memungkinkan evakuasi terhadap 215 warga negara China dari Lebanon. Dari mereka, termasuk tiga warga Hong Kong dan satu orang dari Taiwan, dalam dua gelombang masing-masing dengan kapal dan pesawat sewaan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, China pada Selasa.
Militer Israel (IDF) menyerang wilayah Lebanon melalui udara sejak 23 September 2024 dengan menargetkan apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah.
Hingga saat ini, serangan Israel itu telah menewaskan 1.251 orang, melukai 3.618 orang lainnya, dan juga menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.
Meski ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional akibat serangan tanpa henti Israel ke Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
"Sejak meningkatnya ketegangan secara tiba-tiba di Lebanon karena konflik antara Lebanon dan Israel, kami telah bertindak sesuai dengan arahan dari Sekretaris Jenderal Xi Jinping," ungkap Mao Ning.
Kementerian Luar Negeri, menurut Mao Ning, bekerja sama sepanjang waktu dengan Kementerian Transportasi, Badan Penerbangan Sipil, dan kedutaan besar China di Lebanon, Siprus maupun negara-negara lain untuk melindungi keselamatan warga negara China dengan upaya maksimal sehingga dapat dengan cepat memindahkan dan mengevakuasi mereka.
"Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Air China, China COSCO Shipping dan Ningbo Zhongmeng Hanglian, yang telah secara aktif mendukung dan berpartisipasi dalam operasi pemindahan dan evakuasi," tambah Mao Ning.
Mao Ning menegaskan situasi Lebanon-Israel saat ini masih rumit dan parah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China telah evakuasi 215 warganya dari Lebanon