Yogyakarta (ANTARA) - Pola makan yang tidak sehat dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh. Gaya hidup modern cenderung memilih makanan olahan dengan kadar gula dan lemak jenuh yang tinggi serta rendah serat.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya risiko berbagai penyakit, di antaranya kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, hingga gangguan pencernaan.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami betapa pentingnya menjaga pola makan yang seimbang guna mencegah dampak negatif pada kesehatan.
Ayusandra Adhitya Septi Andany, S.Gz, seorang Nutrisionis dari Panti Rapih Nursing Academy, menjelaskan bahwa pola makan buruk tanpa takaran gizi seimbang, apalagi ditambah dengan konsumsi gula berlebihan, lemak jenuh, dan kurang serat, berpotensi memicu berbagai penyakit, seperti:
1. Kolesterol Tinggi
Konsumsi lemak jenuh dan lemak trans yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyumbat arteri dan secara signifikan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
2. Diabetes Tipe 2
Makanan yang kaya gula berkontribusi pada peningkatan kadar glukosa darah. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memicu resistensi insulin yang akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2, yaitu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses glukosa.
3. Hipertensi
Pola makan tinggi garam dan rendah kalium meningkatkan risiko hipertensi. Tekanan darah tinggi merupakan faktor utama dalam perkembangan penyakit jantung dan stroke, yang menjadikannya sebagai kondisi serius yang harus diwaspadai.
4. Penyakit Jantung
Kombinasi dari kolesterol tinggi, hipertensi, dan pola makan buruk dapat memicu penyakit jantung. Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia, sehingga langkah pencegahan sangat diperlukan.
5. Gangguan Pencernaan
Kekurangan serat dalam diet harian dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit dan divertikulitis. Konsumsi makanan kaya serat sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Mengatasi penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang buruk memerlukan pendekatan holistik. Salah satu langkah paling efektif adalah dengan memperbaiki pola makan secara bertahap.
Ayusandra menekankan pentingnya perubahan kecil namun konsisten dalam asupan makanan sehari-hari, terutama dengan meningkatkan konsumsi serat dan mengurangi lemak jenuh.
"Makanan tinggi serat sangat membantu dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol kadar kolesterol," katanya.
Menurut dia, solusi terbaik yang bisa diupayakan tanpa bantuan pengobatan untuk mengatasi penyakit akibat pola makan buruk adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan Asupan Serat
Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian membantu meningkatkan asupan serat harian. Serat berfungsi melancarkan pencernaan dan mencegah penyerapan kolesterol jahat (LDL) di usus, yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
- Mengurangi Lemak Jenuh
Menghindari makanan olahan dan gorengan yang kaya lemak jenuh merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, yang memperburuk kondisi kardiovaskular.
- Mengatur Asupan Garam
Mengurangi asupan garam harian dapat membantu menurunkan tekanan darah. Konsumsi garam berlebih memicu hipertensi, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.
- Olahraga Teratur
Aktivitas fisik, seperti berjalan, bersepeda, atau berenang, tidak hanya membantu menurunkan kadar kolesterol tetapi juga menjaga berat badan ideal serta memperkuat kesehatan jantung secara keseluruhan.
- Menjaga Hidrasi
Minum cukup air setiap hari sangat penting untuk mendukung metabolisme tubuh dan menjaga fungsi organ-organ penting. Kekurangan air bisa memperburuk masalah pencernaan serta memperlambat proses detoksifikasi alami tubuh.
- Mencukupi Kebutuhan Nutrisi
Tambahan nutrisi alami seperti minuman sehat Avena-Fit bermanfaat untuk mendukung pola makan sehat. Avena-Fit adalah sereal oat etawa yang mengandung bahan-bahan berkualitas seperti beta-glucan oat, kurma Medjool, susu kambing Etawa, dan gula kelapa.
"Kombinasi ini membantu menjaga kesehatan dan mencegah beragam penyakit yang muncul karena pola makan buruk," katanya.
Ia mengatakan Avena-Fit yang mengandung kebaikan kurma Medjool, beta-glucan oat, susu kambing, dan gula kelapa memiliki bayak manfaat, seperti:
1. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
Kandungan beta-glucan dalam Avena-Fit, serat larut yang secara ilmiah terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), merupakan solusi alami untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Menyehatkan Jantung
Kurma Medjool yang terkandung dalam Avena-Fit kaya akan kalium dan magnesium, yang membantu mengatur tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung, sehingga mendukung kesehatan sistem kardiovaskular.
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Susu kambing dalam Avena-Fit mengandung vitamin B12 dan zinc, dua nutrisi penting yang berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
4. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Dengan kandungan serat yang tinggi, Avena-Fit mendukung proses pencernaan yang sehat. Serat membantu menghindari sembelit dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
5. Mengontrol Berat Badan
Avena-Fit memberikan rasa kenyang lebih lama karena kandungan seratnya, sehingga membantu mengontrol asupan kalori harian. Ini adalah pilihan ideal bagi mereka yang ingin menjaga berat badan atau menurunkannya.
6. Membantu Mengatasi Penuaan Dini
Antioksidan dalam Avena-Fit, terutama dari gula kelapa dan kurma Medjool, berperan dalam melawan radikal bebas yang mempercepat penuaan dini. Dengan mengonsumsi Avena-Fit secara teratur, Anda dapat menjaga kesehatan kulit dan mencegah kerutan.
Menurut dia, Avena-Fit bukan sekadar minuman sehat, melainkan solusi menyeluruh untuk gaya hidup sehat. Dengan berbagai manfaat yang terbukti secara ilmiah, mengonsumsinya secara rutin dapat membantu menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, dan mendukung sistem kekebalan serta pencernaan.
"Integrasikan Avena-Fit ke dalam pola makan sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan," tuturnya.
Berita Lainnya
Pola Liverpool tak berubah saat bertanding
Rabu, 21 Agustus 2024 18:16 Wib
Bupati sebut pembinaan petani diarahkan pada perubahan pola pikir usaha
Selasa, 16 Juli 2024 16:42 Wib
BNPT sebut tren pola serangan terorisme di Indonesia berubah
Kamis, 27 Juni 2024 18:19 Wib
"Saat Menghadap Tuhan" mengajak orang tua renungi pola asuh anak
Kamis, 30 Mei 2024 5:33 Wib
Gerakan hidup sehat lahirkan generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045
Minggu, 5 Mei 2024 19:46 Wib
Gim mengandung kekerasan-rusak moral bangsa disorot
Jumat, 26 April 2024 8:01 Wib
Simak, waktu tidur ideal jaga kesehatan
Kamis, 18 April 2024 10:01 Wib
Ingin kembalikan pola tidur usai Lebaran, ini caranya
Kamis, 18 April 2024 8:40 Wib