DP3AP2KB Sleman berikan layanan konseling psikologi dan hukum korban KDRT

id Mobil perlindungan keliling ,Dinas P3AP2KB sleman ,KDRT ,Kabupaten Sleman ,Sleman

DP3AP2KB Sleman berikan layanan konseling psikologi dan hukum korban KDRT

Mobil Perlindungan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto (Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan layanan konseling dan hukum kepada korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di masyarakat.

"Konseling hukum dan psikologi merupakan layanan dalam program 'Kon Eling Si Molin' atau Konsultasi Keliling dengan Mobil Perlindungan," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sleman Sri Puji Lestari di Sleman, Kamis.

Menurut dia, layanan konseling dengan berkeliling di kalurahan (setingkat desa) ini diberikan secara gratis yang akan dilayani tenaga-tenaga yang berkompeten pada bidangnya.

"Dalam konseling ini kami bekerja sama dengan psikolog puskesmas di masing-masing kapanewon (kecamatan) serta Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi)," katanya.

Ia mengatakan, dengan pelayanan yang lebih dekat dan mudah dijangkau ini maka diharapkan masyarakat, terutama yang sedang menghadapi atau mengalami permasalahan KDRT dapat memanfaatkan layanan ini.

"Kami juga terus melakukan sosialisasi layanan ini, untuk lebih mengenalkan inovasi layanan ini kepada masyarakat," katanya.

Sri Puji mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mendekatkan pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kabupaten Sleman kepada masyarakat karena sebelumnya mobil perlindungan hanya digunakan untuk menjangkau korban, baik itu korban kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, kekerasan terhadap anak dan lainnya.

"Hal ini guna mengoptimalkan layanan mobil perlindungan untuk konseling keliling di masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, sebagai langkah awal, inovasi "Kon Eling Si Molin" tahun ini dilaksanakan di wilayah Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping karena dengan pertimbangan selama ini Gamping merupakan kapanewon dengan jumlah kasus terbanyak di Sleman.

"Setelah Kapanewon Gamping, dilanjutkan di Kapanewon Ngemplak dan Mlati. Sedangkan untuk jangka panjang akan dilaksanakan di seluruh kapanewon di Sleman," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024