Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut lonjakan wisatawan selama momen Natal dan Tahun Baru 2025 menjadi pemicu utama inflasi di provinsi ini pada Desember 2024 yang tercatat sebesar 0,46 persen (month-to-month/mtm).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim di Yogyakarta, Kamis, mengatakan angka inflasi itu meningkat dibandingkan November 2024 yang masih sebesar 0,25 persen (mtm).
"Melonjaknya kunjungan wisatawan pada momen Nataru mendorong peningkatan konsumsi sehingga memicu inflasi terutama kelompok pangan," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, komoditas pangan macam cabai merah, telur ayam ras, tomat, dan bawang merah mengalami kenaikan harga akibat tingginya permintaan di tengah terbatasnya pasokan.
Seluruh komoditas itu memberikan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,06 persen (mtm), 0,06 persen (mtm), 0,03 persen (mtm), dan 0,02 persen (mtm).
"Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan tersebut disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari daerah sentra akibat berakhirnya masa panen dan faktor cuaca di tengah tingginya permintaan," ujar dia.
Selain empat komoditas itu, harga bahan bakar rumah tangga turut memicu kenaikan inflasi DIY dengan andil sebesar 0,03 persen (mtm).
Namun, lanjut Ibrahim, inflasi lebih tinggi berhasil tertahan oleh penurunan harga sejumlah komoditas, seperti daging ayam ras, nangka muda, kentang, dan tarif angkutan udara.
Menurut dia, penurunan harga daging ayam ras terjadi karena pasokan dari daerah sentra produksi mencukupi, begitu pula nangka muda dan kentang mengalami penurunan harga seiring berlangsungnya panen sehingga pasokannya cenderung melimpah.
"Komoditas angkutan udara turut mengalami deflasi di tengah peak season pariwisata akibat kebijakan penyesuaian tarif sebesar 10 persen yang berlaku sejak tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025," ujar dia.
Ibrahim menuturkan BI DIY bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY terus berupaya menjaga stabilitas harga melalui berbagai langkah strategis.
Dia mengapresiasi sinergi seluruh pihak yang berkontribusi dalam pengendalian inflasi selama 2024.
"Bank Indonesia DIY optimistis inflasi DIY tahun 2025 dapat terjaga pada kisaran target sasaran nasional sebesar 2,5 plus minus 1 persen," ujar Ibrahim.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY mencatat jumlah pergerakan orang ke luar dan masuk DIY selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 9,3 juta orang.
Jumlah pergerakan orang itu tercatat berdasarkan data sejak 23 Desember 2024 sampai 1 Januari 2025 baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.