Sebagai aktivis sejak bangku sekolah, Gusti Rian terlibat aktif dalam Pelajar Islam Indonesia (PII) dan telah mengikuti berbagai jenjang pelatihan kepemimpinan, mulai dari Leadership Basic Training di Bengkulu, Leadership Intermediate Training di Gunungkidul, hingga Leadership Advance Training di Banten. Pengalaman di PII tidak hanya membentuk karakter kepemimpinan, tetapi juga memperkuat etos belajarnya dalam mengembangkan pemikiran Islam di ranah akademik.
Kecintaannya pada dunia intelektual juga tercermin dari kegiatan membaca, menulis, dan berdiskusi.
"Membaca harus menjadi kebutuhan, menulis menjadi rutinitas untuk mengasah pemahaman, dan diskusi bersama pakar sangat penting untuk memperkaya wawasan akademik," katanya.
Selain menjadi mahasiswa berprestasi, Gusti Rian juga aktif dalam penelitian dan penulisan akademik. Ia menerima Beasiswa Penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2023 serta kerap diundang sebagai pembicara di berbagai konferensi internasional.
Produktivitas akademiknya tercermin dari partisipasinya dalam berbagai forum ilmiah bergengsi, seperti BRIN-LDE ACADEMY 2023, di mana ia membawakan paper berjudul Eco-Friendly Government System Oriented to the Zero Waste Concept Towards Golden Indonesia 2045, serta dalam The 1st SAIZU International Conference on Islamic Philanthropy 2023 dan The 3rd International Conference on Islamic Family Law 2023.