Lindungi generasi muda, Pemkab Gunungkidul sosialisasikan bahaya narkoba

id pemuda,bahaya narkoba,Gunungkidul,Bupati Gunungkidul

Lindungi generasi muda, Pemkab Gunungkidul sosialisasikan bahaya narkoba

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih. ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Kepolisian Resor Gunungkidul menyelenggarakan sosialisasi pencegahan pemberantasan penyalahgunaan gelap narkoba di kalangan generasi muda di wilayah itu.

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih di Gunungkidul, Minggu, mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini dengan harapan generasi muda lebih peduli terhadap bahaya dan ancaman narkoba.

"Kami berpesan agar pemuda bisa menahan hawa nafsu. Pemuda harus mampu mengendalikan diri tidak mudah terpengaruh berbagai budaya negatif. Manfaatkan masa muda untuk terus belajar dengan baik, sebagai langkah untuk mempersiapkan masa depan," kata Endah.

Ia mengatakan dalam menghadapi perkembangan zaman, pemuda harus memiliki semangat berjuang, harus mau berjuang dan mampu bersaing untuk meraih kesuksesan. Bupati juga menekankan pentingnya menjadi pemuda yang cerdas.

Baca juga: 188 kg sabu diseludupkan lewat laut dan disembunyikan di kebun sawit

Baca juga: Modus baru peredaran narkoba: sabu dalam kemasan teh china terungkap

“Kita harus punya semangat berjuang untuk hidup lebih baik dan menjadi pemimpin di masa yang akan datang," katanya.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Gunungkidul Supriyanto mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi peredaran, serta penyalahgunaan narkoba yang akan merugikan generasi muda.

Sosialisasi ini diikuti sebanyak 28 organisasi kepemudaan, baik organisasi keagamaan, sosial, maupun sayap partai.

"Diharapkan acara ini dapat mendukung terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045," katanya.

Baca juga: Kepala BNN tegaskan pengguna narkoba yang melapor tak boleh dihukum

Baca juga: 7,4 ton narkoba berhasil dicegah masuk Indonesia sepanjang 2024

Baca juga: Kompolnas ungkap ada dua klaster soal dugaan pemerasan di acara DWP