Bantul (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan edukasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada anak-anak TK Lembaga Tama II, Sabdodadi, Bantul, Rabu.
"Kegiatan ini guna mengedukasi dan mengenalkan sejak dini akan bahaya penyalahgunaan narkoba melalui kegiatan edukatif yang dikemas dengan lagu, permainan dan cerita bergambar," kata staf BNNK Bantul Bidang Pencegahan Nanda Paramita di sela kegiatan.
Menurut dia, kegiatan edukasi kepada anak-amak ini merupakan bagian dari program Ananda Bersinar yang diinisiasi Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi.
"Ini program dari BNN, program ini namanya Ananda Bersinar yang bertujuan mengedukasi anak-anak sejak usia dini hingga perguruan tinggi guna membekali mereka tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, tapi dibedakan segmentasinya seperti umur, jenjang sekolah itu materinya berbeda-beda," katanya.
Baca juga: Prabowo tegaskan hasil penghematan dan penyitaan diinvestasikan ke pendidikan
Ia mengatakan, melalui kegiatan ini anak-anak diharapkan mengerti, paham, dan imun terhadap penyalahgunaan narkoba sehingga berani menolak.
"Dalam kegiatan di TK Lembaga Tama II, anak-anak belajar sambil bermain melalui cerita bergambar dan film animasi Adit Sopo Jarwo bertema bahaya menerima makanan dari orang asing," katanya.
Mereka juga mengikuti tepuk tolak narkoba, bernyanyi, dan bermain engklek dengan gambar zat berbahaya.
"Kalau dari anak-anak kita bekali materi kita bilang narkoba, saya rasa enggak nyampe akhirnya gitu kan. Jadi kita masuk dulu lihat nih, anak-anak ini kalau anak kecil yang lebih dekat dengan mereka apa? Obat misalnya, kita berikan materi hari ini tentang obat. Kadang kita berikan materi tentang jajanan, jangan jajan sembarangan," katanya.
Baca juga: Prabowo ungkapkan modus kartel selundupkan narkoba via kapal selam
Ia menambahkan pentingnya edukasi sejak dini karena anak-anak kini sudah mengenal berbagai bentuk obat-obatan.
"Makanya kenapa penting sekali dari kecil diinfokan bahwasanya seperti itu tidak boleh. Pernah ada kasus juga, seorang anak usia lima tahun di Sumatera Utara memakan ekstasi yang ditemukan di dalam mobil punya ayahnya dengan bentuk seperti permen Minion. Setelah diminum, anak tersebut tidak sadarkan diri, ternyata yang dipikir permen Minion itu ekstasi," katanya.
Selain anak-anak, kata dia, BNNK Bantul menekankan peran orang tua dan guru dalam memperkuat edukasi pencegahan. Keteladanan menjadi bagian penting karena perilaku orang dewasa mudah ditiru anak-anak.
"BNNK Bantul juga memiliki program Ketahanan Keluarga Anti-Narkoba dan Ketahanan Remaja Anti-Narkoba. Program ini menyasar keluarga di kawasan rawan narkoba hasil pemetaan pada 2024," katanya.
Baca juga: Prabowo menyatakan perang menyeluruh terhadap narkoba
Nanda menyebutkan dari 75 kelurahan (setingkat desa) di Kabupaten Bantul, terdapat enam kawasan kategori waspada dan satu di antaranya adalah Kalurahan Sabdodadi, sehingga kawasan ini menjadi prioritas kegiatan edukasi dan pencegahan BNNK Bantul.
"Makanya kami masuk ke sini juga untuk konfirmasi ke perangkat kalurahan, seperti apa program pencegahan yang sudah dilakukan," katanya.
Baca juga: Prabowo tegaskan tidak boleh ada mafia di sistem pemerintahan
Baca juga: Kapolri ungkap tren baru penggunaan narkoba dengan senyawa berbahaya
