Bahaya diabetes gestasional pada ibu hamil, PAFI berikan edukasi dan solusi pengobatan

id diabetes gestasional,ibu hamil,periksa,pafi,edukasi,solusi,bahaya,diabetes,pengobatan

Bahaya diabetes gestasional pada ibu hamil, PAFI berikan edukasi dan solusi pengobatan

Diabetes gestasional menjadi salah satu ancaman kesehatan yang patut diwaspadai oleh ibu hamil. Kondisi ini biasanya muncul di pertengahan kehamilan, tepatnya antara minggu ke-24 hingga ke-28, meski sebelumnya ibu tidak memiliki riwayat diabetes.  ANTARA/Ist

Yogyakarta (ANTARA) - Diabetes gestasional menjadi salah satu ancaman kesehatan yang patut diwaspadai oleh ibu hamil. Kondisi ini biasanya muncul di pertengahan kehamilan, tepatnya antara minggu ke-24 hingga ke-28, meski sebelumnya ibu tidak memiliki riwayat diabetes.

Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes gestasional berpotensi menyebabkan komplikasi serius, termasuk preeklampsia.

Menanggapi hal tersebut, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), organisasi kesehatan yang aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, turut berperan dalam menyosialisasikan penyebab dan penanganan diabetes gestasional.

Melalui berbagai seminar, pelatihan, hingga layanan daring di https://pafikabupatenbatanghari.org, PAFI memastikan para anggotanya selalu siap memberikan informasi akurat dan layanan terbaik kepada masyarakat.

Baca juga: Kenali penyebab dehidrasi berat, PAFI berikan informasi pengobatan

Kenapa ibu hamil bisa terkena diabetes gestasional?
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengontrol kadar gula darah selama kehamilan. Berikut sejumlah faktor pemicunya:

Perubahan Hormon
Selama kehamilan, kadar hormon seperti estrogen dan HPL meningkat tajam. Peningkatan ini menyebabkan resistensi insulin, yang menghambat kerja hormon tersebut dalam mengatur kadar gula darah.

Riwayat Keluarga
Memiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1 atau 2 meningkatkan risiko diabetes gestasional. Faktor genetik sangat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menjaga stabilitas glukosa.

Stres dan Polusi Lingkungan
Menurut penelitian PAFI, stres emosional memicu pelepasan kortisol, yang memperparah resistensi insulin. Di sisi lain, paparan polusi udara dan bahan kimia juga bisa mengganggu metabolisme gula dalam tubuh.

Penyakit Penyerta
Riwayat tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau PCOS juga termasuk dalam faktor risiko karena keterkaitannya dengan gangguan metabolik dan resistensi insulin.

Baca juga: Kenali penyebab gangguan paranoid pada anak, PAFI tawarkan solusi pengobatan

Solusi pengobatan:dari Aspirin hingga Insulin
PAFI menyebutkan bahwa pengelolaan diabetes gestasional tidak hanya bergantung pada pola hidup, tetapi juga dapat dibantu dengan obat-obatan, antara lain:

Aspirin
Digunakan untuk mencegah preeklampsia, aspirin dosis rendah direkomendasikan sejak akhir trimester pertama hingga menjelang persalinan.

Metformin
Obat oral ini kerap dipilih karena efek sampingnya yang lebih ringan, terutama pada berat badan ibu dan risiko hipoglikemia pada bayi. Dosis awal 500 mg dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan medis.

Insulin
Sebagai pilihan utama jika intervensi gaya hidup tak membuahkan hasil, insulin dianggap aman karena tidak menembus plasenta, namun penggunaannya harus diawasi oleh tenaga kesehatan profesional.

Selain pengobatan, langkah preventif seperti cukup tidur, menjaga pola makan rendah gula, dan rutin mengonsumsi air putih tetap menjadi bagian penting dalam upaya mencegah diabetes gestasional.

Untuk mendapatkan informasi kesehatan terkini dan layanan konsultasi gratis, masyarakat dapat mengakses situs resmi PAFI di pafikabupatenkepulauanmeranti.org
melalui smarthphone Anda.