20 negara lebih kutuk rencana permukiman baru Israel di Tepi Barat

id Pernyataan bersama,Yerusalem,Israel,Tepi Barat,Palestina,wilayah E1,perluasan permukiman,wilayah pendudukan,pelanggaran

20 negara lebih kutuk rencana permukiman baru Israel di Tepi Barat

Arsip -Seorang wanita berjalan dengan latar gedung pemukiman Israel di sekitar Givat Zeev dan Ramat Givat Zeev di wilayah pendudukan Israel, Tepi Barat, dekat Yerusalem, Selasa (30/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/hp/djo

Moskow (ANTARA) - Menteri luar negeri dari 20 lebih negara, Kamis (21/8), mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam rencana Israel membangun permukiman besar di Tepi Barat. Mereka menilai langkah itu melanggar hukum internasional dan berpotensi memicu kekerasan lebih lanjut.

Kantor penyiaran publik Israel, Kan, Rabu, melaporkan bahwa sebuah komisi pemerintah yang mengawasi permukiman sipil di Yudea dan Samaria, sebutan Israel untuk Tepi Barat, telah menyetujui pembangunan 3.400 rumah baru di wilayah Mevaseret Adumim, yang juga dikenal sebagai E1.

Proyek tersebut akan menghubungkan Yerusalem dengan Maale Adumim sehingga memutus keutuhan wilayah Palestina.

“Keputusan Komite Perencanaan Tinggi Israel untuk menyetujui rencana pembangunan permukiman di kawasan E1, sebelah timur Yerusalem, tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Kami mengecam keras keputusan itu dan mendesak pembatalan segera,” demikian isi pernyataan bersama yang dirilis Kementerian Luar Negeri Inggris.

Dokumen itu menegaskan pembangunan tersebut tidak akan membawa manfaat bagi rakyat Israel, justru berisiko melemahkan keamanan, memicu lebih banyak kekerasan dan ketidakstabilan, serta menunda tercapainya perdamaian.

Pernyataan itu ditandatangani oleh para menteri luar negeri dari Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Islandia, Irlandia, Spanyol, Italia, Jepang, Latvia, Lituania, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Slovenia, Inggris, Finlandia, Prancis, Swedia, dan Estonia.

Sementara itu, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, Rabu, menyatakan PBB mengecam keputusan Israel memperluas aktivitas permukiman di Tepi Barat dan menegaskan penolakannya terhadap setiap bentuk pembangunan permukiman di wilayah pendudukan.

Sumber: Sputnik-OANA

Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.