Gunungkidul (ANTARA) - Wakil Bupati Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Joko Parwoto mengatakan bahwa investasi merupakan mesin utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah termasuk di kabupaten ini.
"Dengan masuknya investasi, aktivitas produksi meningkat, lapangan kerja terbuka, dan roda ekonomi berputar lebih cepat di berbagai sektor," kata Wabup Joko dalam keterangannya pada acara Temu Bisnis 2025 di Gunungkidul, Kamis.
Menurut dia, Pemkab melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus memperkuat pelayanan investasi melalui pengembangan iklim penanaman modal, promosi investasi, serta pengendalian pelaksanaan investasi di berbagai sektor.
"Fokus pembangunan kita diarahkan pada sektor-sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, perikanan, industri kreatif, dan energi baru terbarukan. Semua dikembangkan dengan prinsip ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal," katanya.
Oleh karena itu, melalui forum ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berharap dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
"Dengan semangat kolaborasi, transparansi, dan kemudahan berusaha, kami yakin Gunungkidul akan menjadi daerah tujuan investasi yang unggul dan berdaya saing," katanya.
Wabup mengatakan, pada 2025 hingga 31 Agustus, realisasi investasi di Gunungkidul telah mencapai sebesar Rp2,45 triliun, terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp77,7 miliar dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp2,37 triliun.
"Capaian ini menunjukkan tren positif sekaligus meningkatnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Gunungkidul," katanya.
Kepala DPMPTSP Gunungkidul Agung Danarta mengatakan temu bisnis bertema "Peran Investasi dalam Mendorong Ekonomi Gunungkidul yang Berkelanjutan: Investasi Tumbuh, Ekonomi Maju" ini diharap menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para pelaku bisnis dan investor dengan potensi unggulan daerah.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun networking antara pelaku usaha, memperkenalkan proyek investasi siap jual, serta menjaring minat investasi di Gunungkidul," katanya.
Dia juga mengatakan, kegiatan yang melibatkan berbagai pihak baik pemerintah, swasta, hingga perbankan ini bertujuan memperkuat jejaring antar pelaku usaha sekaligus memperkenalkan peluang investasi siap jual di Gunungkidul.
