Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyebutkan perlunya pendekatan berbasis hak asasi manusia dalam penanggulangan AIDS guna penanganan yang lebih komprehensif, tertuang dalam tiga upaya yakni pemerataan akses, mengubah stigma, serta merangkul semua pihak.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan di Jakarta, Senin, bahwa diperkirakan ada 0,7 persen atau 1,96 juta orang Indonesia yang terkena HIV, dan dari angka itu baru 564 ribu orang yang teridentifikasi.
"Agar supaya lebih komprensif, penanggulangan HIV/AIDS ini harus lebih adil dan harus lebih merata, tidak membebani. Itu yang pertama," katanya.
Kemudian, katanya, stigma terkait HIV/AIDS dalam masyarakat perlu diubah, karena hal itu menjadi kendala dalam pengobatan dan evaluasi para pasien.
Dante mengatakan bahwa ada tata laksana program HIV, yakni ABCDE, yakni abstinence atau tidak berhubungan seks, be faithful atau setia pada pasangan, condom, don't use drugs atau tidak memakai narkoba, dan edukasi.
"Dan yang paling penting adalah no one left behind, tidak ada satupun yang tertinggal dalam penanggulangan HIV, baik itu yang sudah teridentifikasi maupun yang belum teridentifikasi," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan memperkuat surveilans, pengobatan, serta memasifkan promosi kesehatan guna mencapai target 95-95-95 pada 2030.
"Kita punya slogan target di tahun 2030, 95 (persen) yang teridentifikasi, 95 (persen) yang diobati, 95 (persen) yang tersupresi viral load-nya. Ini masih PR karena capaian kita sekarang baru 65 (persen) yang teridentifikasi, 70 (persen) yang terobati, dan 56 (persen) yang tersupresi viral load-nya," katanya.
Dia menyebutkan, HIV sebenarnya bisa dihindari dengan sebuah obat suntik yang diambil dua kali setahun. Namun demikian, obat itu masih sangat mahal sekali, sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah identifikasi yang baik, pengobatan yang cermat, dan edukasi guna memastikan viral load para pasien HIV tersupresi.
Dia pun mengapresiasi peran seluruh pihak lintas lembaga, para sekarelawan, puskesmas, dan dinas kesehatan yang sudah mulai aktif menggencarkan upaya untuk mencapai target global pada 2030.
Adapun tema Hari AIDS Sedunia 2025 adalah "Overcoming disruption, transforming the AIDS response". Dia berharap tema itu menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan AIDS perlu pendekatan berbasis hak asasi manusia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes sebut tiga upaya untuk penanggulangan AIDS yang komprehensif
