Menkomdigi: Pemulihan jaringan di Aceh pascabanjir bergantung ketersediaan listrik

id Kemkomdigi,Jaringan,Aceh,Pemulihan jaringan,BTS,Listrik,Banjir Aceh

Menkomdigi: Pemulihan jaringan di Aceh pascabanjir bergantung ketersediaan listrik

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat ditemui usai menghadiri acara Perayaan Natal APJATEL 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan upaya pemulihan jaringan telekomunikasi pasca bencana banjir di Provinsi Aceh dapat mencapai hasil maksimal apabila ketersediaan listrik tidak terganggu.

Meutya menjelaskan, saat ini jumlah BTS yang dapat beroperasi di wilayah Aceh sekitar 40 persen. Menurutnya, operasional jaringan BTS di Aceh bisa dipulihkan hingga 75 persen apabila pasokan listrik kembali normal.

"Tadi saya bicara dengan Telkomsel dan lain-lain, semuanya masih menunggu ketersediaan listrik juga. Jadi kita tidak bisa menargetkan kapan (jaringan Aceh pulih sepenuhnya), tapi kalau listrik tersedia, itu bisa naik ke 75 persen," kata Meutya di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan, infrastruktur BTS di wilayah terdampak bencana tidak ada yang mengalami kerusakan parah hingga roboh. Gangguan pada BTS hanya terjadi pada sisi transmisi akibat kerusakan kabel fiber optik.

Begitu persoalan pasokan listrik dan gangguan transmisi bisa ditangani, konektivitas di Aceh bisa pulih sepenuhnya

"Kalau dari sisi tower, tidak ada yang sampai tower-nya roboh. Jadi artinya kerusakan tower itu kami dilaporkan nol atau hampir nol. Tinggal transmisi, ada gangguan-gangguan kabel," ujar dia.

Sementara di daerah bencana lain, Meutya memaparkan konektivitas di Sumatra Utara (Sumut) dan Sumatra Barat (Sumbar) hampir pulih sepenuhnya. Oleh karena itu, fokus Kemkomdigi kini adalah berupaya meningkatkan konektivitas telekomunikasi di Aceh.

"Mungkin fokus kita sekarang ke Aceh. Untuk Sumut kita sudah 98 persen, kemudian Sumbar lebih baik lagi sudah di 99 persen. Jadi untuk dua wilayah ini, kami sudah bisa lebih tenang," ujar dia.

Diketahui, Kemkomdigi berupaya menyediakan perangkat telekomunikasi berbasis satelit untuk membuka akses internet di daerah-daerah yang terisolasi akibat banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan bahwa Kemkomdigi berupaya memperluas jangkauan layanan akses internet darurat dengan menyediakan sarana telekomunikasi di daerah-daerah yang masih terisolasi.

"Kita coba pulihkan akses telekomunikasi dulu. Tanpa telekomunikasi kita tidak bisa mengetahui keadaan warga di titik-titik yang terdampak banjir paling parah," kata Nezar.

Menurut data Kemkomdigi, hingga Rabu (10/12) sebanyak 2.287 BTS atau 66,99 persen dari total 3.414 BTS di wilayah Provinsi Aceh masih terganggu.

Sampai Selasa (9/12), Kemkomdigi telah menyediakan 18 titik akses internet darurat dengan menggunakan koneksi satelit Satria 1 dan mendistribusikan 88 perangkat Starlink ke daerah yang terdampak bencana di Provinsi Aceh (27 unit), Sumatra Utara (27 unit), dan Sumatra Barat (34 unit).



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkomdigi: Pemulihan jaringan di Aceh bergantung ketersediaan listrik

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.