Kementerian PDT kembangkan "Sipar Sehat"

id Kementerian PDT

Kementerian PDT kembangkan "Sipar Sehat"

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini(foto m.lensaindonesia.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan Sistem Informasi Data Partisipatif Sumber Daya Hayati untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal.

"Sistem Informasi Data Partisipatif Sumber Daya Hayati (Sipar Sehat) itu dikembangkan untuk memetakan kebutuhan percepatan dan potensi unggulan suatu daerah," kata Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia pada pembukaan Research Week Universitas Gadjah Mada (UGM) 2012, ada 10 kabupaten yang dijadikan proyek percontohan, yakni Jeneponto, Bengkulu Tengah, Kaur, Sambas, Seram bagian barat, Bima, Pamekasan, Sampang, Bondowoso, dan Konawe Selatan.

"Database yang dikembangkan meliputi data sumber daya hayati di antaranya pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan," kata Menteri PDT.

Selain itu, kata dia, juga data tentang infrastruktur yang tersedia, jaringan dengan industri, dan data keuangan dan daya beli.

"Kami berharap Research Week UGM bisa implementatif dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Hasil riset dan inovasi yang telah dikembangkan diharapkan bisa memberi inspirasi untuk pembangunan daerah," katanya.

Rektor UGM Pratikno mengatakan bahwa kegiatan "open campus" yang menampilkan berbagai hasil penelitian, pengabdian, dan pendidikan yang dilakukan oleh sivitas akademika UGM diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Universitas Gadjah Mada tidak berhenti dengan melakukan riset di laboratorium saja, tetapi juga berupaya menyampaikan hasilnya, karena ilmu tidak akan bermanfaat jika tidak ada yang memanfaatkan. Kegiatan itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menyebarluaskan hasil capaian UGM," katanya

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Suratman mengatakan kegiatan "open campus" diharapkan menjadi wadah interaksi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, industri, pemerintah, dan kalangan internasional.

"Kegiatan yang berlangsung hingga 21 Juli 2012 itu mengawal untuk mengefektifkan hasil-hasil riset UGM. Kami juga berharap kegiatan itu bisa menjembatani antara perguruan tinggi, masyarakat, industri, dan pemerintah," katanya.

(B015)