Kemendag-PTPN akan kerja sama oleh "raw sugar"

id kemendag-ptpn akan kerja sama

Kemendag-PTPN akan kerja sama oleh "raw sugar"

"Raw sugar" (Foto gourmetsleuth.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan Kemendag akan bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara dalam melakukan pengolahan "raw sugar".

"Kami baru saja melakukan pertemuan dengan beberapa Dirut PTPN, yaitu PTPN dua, sembilan, sepuluh, dan sebelas untuk mengklarifikasi kemampuan PTPN mengolah raw sugar," kata dia pada jumpa pers di Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Jumat.

Deddy mengatakan sesuai dengan hasil rapat di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, akan ada alokasi raw sugar kepada PTPN dan perusahaan pabrik gula berbasis tebu sebanyak 260 ribu ton.

"Alokasi tersebut untuk konsumsi, khususnya mengisi kekosongan gula yang telah diperhitungkan pada tahun 2013 nanti, sedangkan alokasi lain 250 ribu ton untuk industri makanan dan minuman yang akan dibagikan ke delapan perusahaan," ujarnya.

Menurut dia pengolahan raw sugar akan dilakukan bersamaan dengan musim giling dari PTPN. Hal itu dilakukan sebagai upaya memanfaatkan kapasitas ideal dari perusahaan gula berbasis tebu.

"Jadi dihimpun dari sekarang agar PTPN bisa menggiling raw sugar berbarengan dengan musim giling tebu. Selain itu, kita dapat memanfaatkan energi yang berasal dari batang atau berkas tebu," kata dia.

Deddy menambahkan untuk pengolahan gula rafinasi (gula putih) akan ditangani oleh lima PTPN, yakni PTPN  II,IX,X, XI, dan VII.

Selain itu, ada empat perusahaan swasta yang juga ikut menangani gula rafinasi, antara lain PT. Pabrik Gula Gorontalo, Industri Gula Nusantara, Madu Baru, dan Pemuka Sakti Manis Indah.

"Pada umumnya kita bisa melakukan pengolahan tersebut. Untuk pengalokasiannya sendiri berdasarkan kemampuan mereka, mereka sanggupnya berapa lalu diajukan ke Kementerian Perdagangan," katanya.

"Kami mengimpor raw sugar juga untuk memanfaatkan nilai tambah untuk industri gula. Usul untuk mengimpor pada musim giling ini datang dari Kementerian BUMN," katanya.

(SDP-50)